Waspada! Penipuan Bantuan Masjid Berkedok Sekda dan Bupati Kota Semarang!

- 18 Maret 2023, 18:08 WIB
foto ilustrasi penipuan
foto ilustrasi penipuan /Mario Media Kupaang

PORTAL PEKALONGAN – Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari, euphoria kedatangan Bulan Suci Ramadhan 1444H kini sudah semakin terasa, dari pemakaman, tempat ibadah, dan para pedagang takjil pun kini sudah mempersiapkan segalanya untuk menyambut datangnya Bulan Ramadhan.

Namun, seperti sudah menjadi tradisi, ketika menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya, banyak oknum mengaku – ngaku sebagai orang penting, sanak saudara yang tertimpa musibah, bahkan fatalnya ada yang mengaku sebagai pejabat kepemerintahan.

Baru – baru ini terjadi di Kota Semarang, oknum yang berjumlah dua orang mengaku sebagai Ngesti Nugraha selaku Bupati Semarang dan Iswar Aminuddin selaku Sekretaris Daerah Kota Semarang.

Baca Juga: Bulan Literasi Perdagangan, EWF Ingatkan Masyarakat Kota Pekalongan Tak Mudah Tergiur Illegal Trading

Dengan menggunanakan aplikasi Whatsapp, mereka berdua berkolaborasi seolah Bupati beri perintah Sekda untuk mencairkan bantuan masjid dan panti asuhan lewat rekening dalam hitungan jam pada hari yang sama.

"Aneh sekali, gak nyambung. Masak Bupati Kabupaten Semarang memerintahkan Sekda Kota Semarang untuk mencairkan bantuan malam ini pukul 20.00 juga lewat rekening masjid", ungkap Syarif Hidayatullah selaku Ketua Takmir Masjid Baituttaqwa Krapyak Semarang pada Jumat, 17 Maret 2023.

"Mereka menjanjikan akan setor bantuan dalam empat tahap dan tiap tahapnya berjeda tiga hari", tambah Syarif.

Baca Juga: Lantik 26 Pejabat Baru di Kemenkeu, Sri Mulyani Pesan 3 Hal Ini untuk Kembalikan Kepercayaan Publik

Benar saja kurang dalam satu jam, bantuan tersebut terkirim ke rekening masjid sejumlah 28 juta dengan bukti setoran seolah lewat BRI.

Namun yang aneh lagi, seolah pengiriman ini keliru dikirim oleh Sekda dan dikoreksi oleh oknum yang mengaku Bupati tersebut.

"Ini kenapa 28 juta ustadz seharusnya 20 juta untuk masjid ustadz dan 8 juta untuk panti asuhan, kenapa ditransfer ke masjid semua?", tukas oknum yang mengaku bupati.

"Ustadz untuk yang 8 juta ustadz kirimkan ke panti asuhan al Fatah. Di rantos uztadz njih, mergi pon di tunggu pihak panti asuhan buat pembayaran berobat di rumah sakit hari ini uztadz.", imbuh oknum ini.

Baca Juga: Berhubungan Intim pada Malam Ramadan Mandinya sehabis Subuh, Batalkah Puasanya, Ini Solusi Buya Yahya

Melihat gelagat buruk ini, segera Syarif mengkonfirmasi ke Izwar Aminuddin selaku Sekretariat Daerah Kota Semarang yang asli melalui seorang tokoh agama guna memastikan apakah beliau benar-benar memberi bantuan tersebut.

"Mboten kulo", jawab Izwar.

Dengan jawaban tersebut, jelas bahwa ini adalah penipuan dengan mengatasnamakan pejabat publik.

Untuk itu Syarif yang juga selaku Sekretaris FKUB Kota Semarang ini mengimbau agar seluruh takmir masjid dan pengurus panti asuhan berhati-hati menjelang dan saat Ramadhan besok dan apalagi menjelang pemilu 2024, sering-seringlah menjalin komunikasi dengan para tokoh publik, tokoh ormas keagamaan dan tokoh masyarakat.

Baca Juga: Terbongkar! 10 Calon Pekerja Miigran Akan Dikirim Jadi Admin Judi Online di Kamboja

Mengenal organisasi seperti misalnya DMI atau Dewan Masjid Indonesia yang ada baik di tingkat nasional sampai di tingkat kecamatan.

"Banyak oknum yang berpura-pura menjadi orang baik melakukan aksi menebar kebaikan guna mendapatkan keuntungan sesaat" , ucap Syarif.

"Untungnya pejabat publik Kota Semarang sering berkomunikasi  dengan warganya dan dengan banyak ormas sehingga mudah untuk mengkonfirmasi jika ada upaya penipuan yang mengatasnamakannya", pungkas Syarif.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x