Ikut Menyukseskan Pemilu 2024, Ketua PWI Jateng: Media Harus Melakukan Ini

- 7 Mei 2023, 06:16 WIB
Ketua PWI Jawa Tengah H Amir Machmud NS, SH MH, pada Halaqoh Ulama yang diselenggarakan MUI Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Jawa Tengah, di Convention Hall, Masjid Agung Jawa Tengah, Sabtu (6/5/2023).
Ketua PWI Jawa Tengah H Amir Machmud NS, SH MH, pada Halaqoh Ulama yang diselenggarakan MUI Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Jawa Tengah, di Convention Hall, Masjid Agung Jawa Tengah, Sabtu (6/5/2023). /Ali A/

 

PORTAL PEKALONGAN - SEMARANG - Media memiliki peran yang penting untuk ikut menyukseskan Pemilu 2024. Menurut Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, untuk itu media massa mainstream maupun media sosial harus bersikap arif dalam pemberitaan tentang Pemilu 2024.

Sukses penyelenggaraan Pemilu 2024, kini menjadi dambaan masyarakat Indonesia. Salah satu indikasi sukses, antara lain bakal terpilihnya pemimpin nasional yang mampu memimpin dengan amanah, berkeadilan dan berkejujuran tinggi, hingga mampu menyejahterakan masyarakat. Menuju suksesnya agenda nasional tersebut diperlukan kontribusi kearifan media massa dan media sosial di Tanah Air dalam pemberitaan Pemilu 2024.


“Tanpa sikap arif yang mengedepankan nurani dari kalangan media massa dan media sosial, rasanya sulit untuk mewujudkan Pemilu damai berkeadilan yang saat ini didambakan masyarakat,” tegas Ketua PWI Jawa Tengah H Amir Machmud NS, SH MH, pada Halaqoh Ulama yang diselenggarakan MUI Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Jawa Tengah, di Convention Hall, Masjid Agung Jawa Tengah, Sabtu (6 Mei 2023).

Baca Juga: Ganjar Inginkan Cawapres yang Satu Visi, Tiga Kelompok Sukarelawan Siap Dukung dan Menangkan


Halaqoh Ulama seri2, yang digagas MUI Jawa Tengah tersebut, dibuka oleh Ketum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji, MSi, mengetengahkan tema, Peran MUI dalam penguatan Pemilu Damai, dengan subtema Menemukan Pemimpin dan Politisi Santun.


Pada Jumat (5/5) malam tampil tiga narasumber sekaligus secara panel. Yakni Komisioner KPU Jawa Tengah, Ikhwanudin, mengetangahkan tema Syarat Calon Pemimpin Politik: Penekanan dan Catatan atas Persyaratan dalam Peraturan Pemilu, Rektor UIN Walisongo, Semarang, Prof Dr H Imam Taufiq, MAg dengan tema Panduan Ajaran Islam dalam Menemukan Pemimpin Politik yang Santun: Fatwa - Fatwa MUI Terkait, serta Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Tengah KH Kharis Shodaqoh.


Amir Machmud yang berbicara pada sesi akhir Halaqoh menegaskan, mewujudkan kearifan media untuk berpegang teguh kepada idealisme jurnalistik, yang tercover dalam UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, diperkuat dalam Kode Etik Jurnalistik dan Kode Perilaku Wartawan, rasanya menjadi tantangan berat di tengah arus industrialisasi media digital saat ini.

Fenomenanya, idealisme jurnalistik mainstream, kini sedang dalam kondisi tidak kuat menghadapi arus disrupsi digital, bahkan ada kecenderungan yang ikut arus.

Baca Juga: Klasemen Sementara Perolehan Medali SEA Games 2023, Kamboja Teratas, Indonesia di Posisi Kedua


“Yang memperihatinkan, setiap hari informasi yang tersaji di media sosial mencerminkan jurnalisme “iblis” yang penuh nuansa hoaks, bukan jurnalisme “Malaikat” yang didambakan publik. Hal ini sebagai bukti pengaruh kuatnya arus informasi di media sosial yang belum memberi nilai kesantunan, pencerahan dan pemberdayaan. Isu-isu yang diviralkan banyak yang sesungguhnya tidak patut untuk konsumsi publik,” tandas Amir Machmud.


Ketua PWI Jawa Tengah ini mengajak kalangan media massa dan media sosial untuk kembali pada fitrahnya, menjalankan fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontro sosial.

Dalam konteks menuju Pemilu 2024, agar mampu memberi warna sebagai media yang jernih, mengawal pemilu agar terselenggara secara jujur, adil, berkualitas serta mampu membangkitkan partisipasi pemilih yang tinggi.

Baca Juga: Jasa Marga Bukukan Laba Bersih Rp497,6 Miliar, Dua Kali Pecahkan Rekor saat Arus Mudik dan Balik 2023


“Kita berharap, media mampu menjadi wadah bagi terlaksananya pendidikan politik yang positif kepada khalayak. Peran ini yang kita tunggu. Dari pemberitaan media, publik agar menjadi paham kapan pemilu diselenggarakan, apakah sudah terdaftar sebagai pemilih, siapa saja mencalonkan dan yang akan dipilih sesuai nurani. Publik paham pula tentang hak dan tanggung jawab dalam Pemilu,” harapnya.


Amir menyatakan respek tinggi atas inisiasi yang dibangun MUI Jawa Tengah menyelenggara Halaqoh Ulama sehingga akan mampu membangun wanaca yang positif untuk suksesnya Pemilu 2024.

Baca Juga: WHO Cabut Status Darurat Kesehatan Global Covid-19, Imbau Seluruh Negara Agar Tidak Lengah


Sementara itu, Kiai Kharis Shodaqoh pada hari pertama Halaqoh menyampaikan, sulthon (pemimpin negara) memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan. Pengasuh Pondok Pesantren AlItqon Bugen Kota Semarang itu mengibaratkan, ketika seorang ulama melihat ada perjudian, kemudian membacakan ayat Alquran tentang haramnya judi, tentu belum tentu bisa membubarkan perjudian tersebut.

“Tapi kalau polisi yang datang, pasti langsung bubar perjudiannya. Penjudinya lari semua. Maka penting sekali sinergi ulama dengan umara,” katanya.

Baca Juga: SEA Games 2023: Rashif Amila Sumbangkan Medali Emas Pertama untuk Indonesia


Menurut dia, dalam politik tidak ada istilah santun. Dia setuju MUI berada di tengah-tengah, sebab jika mendorong atau mendukung calon, tentu tidak tepat.***

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah