Yaumul Milad Ke-83 KH Ahmad Darodji, Diteladani karena Ikhlas dan Semangat yang Luar Biasa

- 1 September 2023, 12:49 WIB
Ketua MUI Jateng DR KH Ahmad  Darodji bersama tim wartawan peliput MAJT Semarang
Ketua MUI Jateng DR KH Ahmad Darodji bersama tim wartawan peliput MAJT Semarang /Ali A/

 

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG – Kebahagiaan dan kesegaran memancar di wajah Ketua Badan Amil Zakat (Baznas) Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi pada Kamis (31/8) siang itu. Darodji tampak duduk lesehan di selasar kantor Baznas, Semarang, ditemani sejumlah sahabat, rekan kerja, dan koleganya.

Terlihat di depan mereka, deretan nasi tumpeng komplet dengan lauk-pauknya, dan aneka kudapan seperti bubur candil dan klepon. Salah satu tumpeng terhias seuntai kalimat ‘’Yaumul Milad Barakallah Fii Umrik (Selamat Ulang Tahun, Semoga Allah Memberkahi Usiamu) KH Ahmad Darodji’’.

Ya, hari itu merupakan hari istimewa bagi Ahmad Darodji, sosok dengan rekam jejak yang luar biasa di bidang pendidikan, dakwah, politik, dan keagamaan. Ketua Umum MUI Jateng tersebut pada Kamis 31 Agustus 2023 genap berusia 83 tahun. Dia lahir di Kota Semarang, 31 Agustus 1940.

Baca Juga: Haul Ke 390 Tahun Kanjeng Sultan Agung Hadi Prabu Hanyakrakusuma Senapati Khalifatullah Tanah Jawi

Seperti disampaikan Wakil Ketua II Baznas Drs HM Zain Yusuf MM yang memandu acara, keluarga besar Baznas sengaja menggelar syukuran tersebut untuk mangayubagya milad Ahmad Darodji yang selama ini dianggap sebagai guru, panutan, dan banyak memberikan inspirasi.

''Beliau adalah guru kita bersama, suri tauladan dalam hal apa saja. Dalam hal ilmu, akhlakul karimah, komunikasi, dan kebijakan. Beliau adalah sosok yang 'jembar segarane'. Kalau ada masalah diantara kami teman-teman, beliau selalu mengambil kebijakan yang tidak menyakitkan,'' ujar Zain yang pernah menjadi mahasiswa dan asisten Darodji saat mengajar di IAIN Walisongo Semarang (kini UIN).

Baca Juga: Tantangan Pengurus Baru MAJT Semarang, Prof Ahmad Rofiq: Ada 9 Program Unggulan

Zain juga menyampaikan selayang panjang kisah hidup Darodji yang penuh liku namun sarat dengan keteladanan. Dia bercerita bagaimana Darodji kecil saat zaman penjajahan Jepang, dengan digendong , harus mengikuti orangtua menyelamatkan diri dari Kampung Gedong Bobrok (Gedongsari), Kelurahan Rejomulyo, Kota Semarang ke Prambanan, Klaten.

Padahal dari Semarang menuju Prambanan harus naik kereta api dari Stasiun di Kaliwungu, Kendal. Karena tidak ada angkutan, keluarganya jalan kaki menuju stasiun. Sepanjang perjalanan, Darodji harus melewati ranjau-ranjau dan granat yang dipasang penjajah.

Acara syukuran berlangsung gayeng. Apalagi ada joke-joke yang dilontarkan pengurus Baznas. Di antara hadirin tampak Kepala Biro Kesra Setda Jateng Drs Imam Maskur MSi,Komisaris Utama PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah Sarwa Pramana SH MSi, perwakilan Bank Jateng, Wakil Ketua I Baznas Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan, Wakil Ketua III Dr Rozihan SH MAg, Sekretaris Drs H Ahyani MSi, serta para wartawan yang terlibat dalam penyelenggaraan Baznas Jateng Award 2023.

Melalui telepon selular, Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad MA menyampaikan ucapan selamat ultah kepada Darodji. Sebelumnya Kakanwil Kemenag Jateng H Musta'in Ahmad SH MH juga sempat menemui Kiai Darodji di ruangannya.

Baca Juga: Dugaan Plagiasi, Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang Desak Rektor Imam Taufik Undur Diri

Imam Maskur turut memberikan testimoni pada momentum perayaan ulang tahun ke-83 Ahmad Darodji. Menurutnya, banyak yang bisa diteladani dari mantan anggota DPRD Jateng dan DPR RI tersebut.

''Yang pertama adalah ilmu ghirah atau kesemangatan yang diajarkan beliau, baik sebagai ketua Baznas maupun MUI. Saya pernah terkaget-kaget, ketika beliau suatu ketika habis operasi di rumah sakit, bukannya pulang ke rumah tapi malah hadir di suatu acara. Kami kira ini tidak semua orang bisa,'' kata Imam.

Dia lalu membeberkan, bagaimana pada usianya yang sepuh, Darodji punya intensitas yang tinggi dalam berkegiatan, termasuk tahun 2022 mendampingi wakil gubernur dalam pemberian bantuan untuk masjid di Papua.

Ditambahkannya, Darodji adalah orang yang penuh keikhlasan. Seperti ketika dia bisa menerima keputusan saat hampir jadi rektor, namun tiba-tiba jelang pelantikan malah dibatalkan. Dan Allah SWT, kata dia, memberinya jalan lain yaitu menjadi legislator di DPRD dan DPR RI.

Baca Juga: Ijazah Dzikir dari Abah Guru Sekumpul Penarik Rezeki Lahir Batin

''Beliau suka memberikan nasihat dan motivasi kepada anak muda. Bahkan pada usianya sekarang, beliau bahkan masih menyempatkan menulis di surat kabar. Satu hal lagi, Pak Darodji ini seperti orang yang tak pernah utang di bank atau koperasi, hidupnya damai, pasrah. Tidak seperti kebanyakan orang, kakehan pikiran, termasuk saya,'' kata Imam yang disambut tawa hadirin.

Perwakilan wartawan, H Isdiyanto Isman SIP mengakui, jika Darodji di mata wartawan adalah sosok kebapakan yang selalu memberikan arahan. Bahkan, setiap diundang pada kegiatan PWI Jateng, hampir 100 persen selalu hadir.

''Kami juga memandang Pak Kiai adalah komunikator yang ulung, yang mampu berkomunikasi dan menjembatani dengan semua elemen masyarakat di Jateng,'' tambahnya.

Selalu Happy


Sementara itu, KH Ahmad Darodji menyampaikan terima kasih atas acara syukuran yang diadakan untuknya. Kepada hadirin, kiai yang masih energik dan segar itu membagikan nasihat dalam hidup yang bisa dijadikan pegangan.

Dia mengatakan, dirinya kerap ditanya mengapa masih tetap energik dan seolah tak pernah lelah berkegiatan? Darodji pun mengingatkan apa yang pernah dikatakan oleh dua pemimpin yaitu Mahathir Mohamad, dan BJ Habibie.

Baca Juga: Sembuhkan Segala Penyakit dengan Surat Al Fatihah

''Mahathir mengatakan, 'kamu boleh pensiun, tapi kamu tak boleh berhenti'. Ada lagi Habibie yang menyebut bahwa hidup seperti orang naik sepeda, kalau berhenti nggenjot bisa jatuh. Itu artinya kita harus bergerak,'' bebernya.

Darodji juga mengajak hadirin untuk menjalankan setiap amanah yang diberikan secara serius dan all out. Selain itu, jangan sampai menyia-nyiakan waktu.
''Hargai waktu seperti pelari yang selalu menganggap satu detik pun sangat berharga,'' kata lulusan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Baca Juga: Gus Baha: Sujud yang Benar adalah Sujud yang Seperti Ini

Kiai yang pernah mendapatkan Budai Award dari Unissula itu juga berpesan untuk menjalani hidup dengan happy, berkata-kata dengan baik, dan tidak suka marah saat menjadi pemimpin. Orang hidup harus menyenangkan hati orang.

"Menegur kesalahan orang tidak harus dengan cara marah-marah, atau dengan ucapan yang kasar. Sehingga yang ditegur tidak merasa sakit hati, demikian pula yang menegur pun tetap happy, " ujar Kiai Darodji.***

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah