Fakultas Teknik UGM Ciptakan GATe, Kendaraan Listrik akan Digunakan di Bandara YIA

- 5 Maret 2022, 07:51 WIB
Kendaraan listrik Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe) buatan Fakultas Teknik UGM.
Kendaraan listrik Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe) buatan Fakultas Teknik UGM. /ANTARA/Dok UGM

 

PORTAL PEKALONGAN - Fakultas Teknik UGM menciptakan kendaraan listrik dengan desain keren yang diberi nama Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe).

Susuai dengan namanya, GATe dirancang khusus sebagai kendaraan untuk mendukung layanan transportasi di bandara. Untuk produksi tahap awal ini GATe akan digunakan untuk layanan transportasi di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA).

Unit perdana kendaraan listrik GATe yang diproduksi Fakultas Teknik UGM ini secara resmi diserahkan kepada PT Angkasa Pura (AP) I di Balairung UGM, Yogyakarta, pada Jumat 4 Maret 2022.

Baca Juga: Ghozali Everyday Diundang Ketua MPR RI, Diajak Ngobras Soal NFT dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

"Rencananya ada tujuh unit, tetapi sementara satu unit dulu yang sudah selesai untuk hari ini dan secara simbolis kami serahkan kepada AP I untuk penggunaan di Bandara YIA," kata Ketua Tim Pengembang GATe Muh Arif Wibisono, dilansir Portalpekalongan.com dari Antaranews.com, Sabtu 5 Maret 2022.

Dijelaskan, GATe dikembangkan mulai tahun 2019 didesain sebagai kendaraan bandara berkecepatan rendah di bawah 25 kilometer per jam dengan kapasitas 4 hingga 6 orang.

Arif menambahkan, kendaraan listrik itu menggunakan baterai lithium yang bisa menempuh jarak hingga 70 km setelah diisi daya selama 6 sampai 7 jam.

Menurut dia, dalam pengembangan GATe, tim peneliti dari Fakultas Teknik UGM berupaya meningkatkan penggunaan komponen lokal sesuai dengan Peraturan Presiden yang mengatur tentang penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga: Manfaatkan Teknologi, Museum Batik Bakal Manfaatkan Podcast untuk Media Promosi

"Sebenarnya hampir semua bisa kita produksi sendiri tapi masih dalam skala prototipe, sehingga butuh proses lagi untuk mencapai keandalan untuk dipakai oleh konsumen. Saat ini sudah sekitar 50-60 persen," kata Arif.

Ia menambahkan tim peneliti akan terus melakukan pengembangan pada GATe hingga jumlah komponen yang bisa diproduksi meningkat.

Prototipe GATe telah diuji di beberapa lokasi, di antaranya di lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur, dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan.

"Sekarang kita masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa," ujar dia.

Riset kendaraan listrik untuk kebutuhan khusus dilakukan melalui kerja sama LPDP dengan Direktorat Penelitian UGM. Fakultas Teknik UGM juga menerima bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Angkasa Pura I untuk pembuatan dan pengembangan GATe.

Baca Juga: NU Chat, Lompatan Teknologi Canggih Bisa Ngobrol Tanpa Koneksi Internet

Rektor UGM Prof Panut Mulyono berharap kendaraan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pelayanan di bandara.

"Ini adalah suatu penghargaan bagi kami di UGM, dan juga sebagai pengujian untuk produk yang telah dibuat. Jika diperlukan tentunya akan dilakukan perkembangan untuk perbaikan kualitas sehingga menjadi lebih baik," kata Panut.

Rektor mengatakan produk ini diharapkan dapat digunakan tidak hanya di YIA, tetapi juga di berbagai bandara di Indonesia, sebagai alternatif bagi kendaraan untuk transportasi bandara yang selama ini diimpor dari berbagai negara.

"Tentu kami berhadap bandara di Indonesia akan memanfaatkan mobil listrik buatan kita sendiri," ungkap dia.***

Editor: Arbian T

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah