Dorong Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan, Ganjar Pranowo Luncurkan Kredit Lapak Khusus Emak-Emak Padagang

- 27 November 2021, 10:38 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng Bank Jateng membuat gebrakan meluncurkan Kredit Lapak.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng Bank Jateng membuat gebrakan meluncurkan Kredit Lapak. /Humas Pemprov Jateng

 

PORTAL PEKALONGAN - Untuk mendorong kebangkitan ekonomi kerakyatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng Bank Jateng membuat gebrakan meluncurkan Kredit Lapak.

Kredit Lapak ini ditujukan khusus buat emak-emak pedagang pasar dan ibu-ibu pelaku industri kecil rumahan dengan bunga sangat ringan, yaitu 2 persen setahun.

Peluncuran Kredit Lapak itu dilakukan Ganjar saat gelaran Borobudur Marathon 2021, Sabtu 27 NOvember 2021. Ganjar juga sempat menyerahkan langsung secara simbolis kepada ibu-ibu pedagang Pasar Salaman Magelang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dan Menpora Zainudin Amali Lepas Peserta Elite Race Borobudur Marathon 2021

"Hari ini kita launching Kredit Lapak, kredit untuk ibu-ibu pedagang pasar tradisional dan ibu-ibu kreatif di rumah. Plafonnya maksimal Rp2 juta dengan bunga 2 persen per tahun," kata Ganjar.

Program ini, lanjut Ganjar, dikeluarkan untuk mendorong kebangkitan ekonomi, khususnya ibu-ibu. Sebab menurut Ganjar, banyak kelompok perempuan ini kreatif dan memiliki banyak sektor usaha kecil.

"Selain itu kelompok perempuan ini biasanya gemi, titi dan manajemen keuangannya bagus. Sehingga disiplin mereka juga bagus," ucapnya.

Ganjar berharap, program ini dapat membantu kelompok perempuan di Jateng menjalankan usahanya. Sebab diantara mereka, banyak yang sebenarnya membutuhkan modal kecil untuk menjalankan usahanya itu.

Baca Juga: Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi II Dikebut, Ganjar Pranowo: Ini Ikhtiar Atasi Kemacetan Jalan Kaligawe

"Rata-rata mereka butuh modal tiap hari Rp100.000 sampai Rp1 juta. Kalau pinjam ke bank kan susah, makanya dengan program ini harapan saya mereka bisa terbantu," jelasnya.

Ganjar mengatakan akan melihat perkembangan program itu. Kalau berhasil dan penerimaan masyarakat baik, maka program itu akan dikembangkan lebih jauh lagi.

"Ini tanpa agunan ya, kalau utange sakmono nganggo agunan ya pedhot boyoke (kalau hutangnya segitu dan pakai agunan ya berat). Ini upaya kita menggerakkan ekonomi agar menggelinding. Mumpung pandemi sudah membaik, mereka kita bantu bisa jualan lagi. Kalau pasarnya ramai, dagangan laku, maka insyaallah membikin mereka semangat," tutupnya.

Sementara itu, salah seorang ibu pedagang pasar Salaman, Sri Ismiyati, 40 tahun, mengaku sangat senang dengan adanya Kredit Lapak dari Pemprov Jateng. Program itu merupakan jawaban atas kesulitan modal pelaku usaha kecil di Jawa Tengah.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Kearifan Lokal Ilmu Titen dan Kentongan Masih Relevan Siaga Bencana

"Ini ringan sekali, dengan kredit Rp1 juta, setoran perbulan hanya Rp80.000. Kan sangat ringan, makanya menurut saya ini menarik banget," katanya.

Lebih lanjut penjual Gethuk Pelangi ini mengatakan, biasanya modal ibu-ibu pedagang pasar tidak banyak. Dirinya saja, dalam sehari hanya membutuhkan modal produksi Rp200.000 saja.

"Kalau hutang di tmpat lain kan susah uang segitu, makanya ini saya tertarik dengan adanya Kredit Lapak dari Bank Jateng ini," ungkap Sri Ismiyati.***

Editor: Ali A

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x