PORTALPEKALONGAN.COM - Data yang dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah atau BPS Jateng Jl Pahlawan 6 Semarang menyebutkan bahwa rokok kretek filter menjadi salah satu penyumbang angka kemiskinan.
Pada Maret 2023, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan (GK), baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama.
Beras masih memberikan sumbangan terbesar yakni sebesar 20,00 persen di perkotaan dan 20,87 persen di perdesaan.
Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK (11,45 persen di perkotaan dan 9,43 persen di perdesaan).
Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (4,69 persen di perkotaan dan 3,96 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,28 persen di perkotaan dan 3,86 persen di perdesaan), tempe (2,57 persen di perkotaan dan 2,76 persen di perdesaan).
Muh Saichudin SSi MSi, Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah, kepada PORTALPEKALONGAN.COM menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin per Maret 2023 turun 0,21 persen poin, menjadi 10,77 persen dibanding September 2022 yang sebesar 10,98 persen. Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 10,77 persen, mengalami penurunan, yaitu 0,21 persen poin dibanding September 2022.
Baca Juga: 60 Latihan Soal IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka Asesmen Sumatif, PTS beserta Kunci Jawaban: Bab 1,2
"Jika dibandingkan Maret 2022, kemiskinan turun sebesar 0,16 persen poin," jelas Muh Saichudin SSi MSi, Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah, kepada PORTALPEKALONGAN.COM.
Dalam data BPS Jateng itu disebutkan bahwa jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebanyak 3,79 juta orang, turun 66,73 ribu orang dibanding September 2022, dan turun 39,94 ribu orang dibanding Maret 2022.