Bolehkah Memilih Hari Pernikahan Menggunakan Perhitungan Weton? Simak Penjelasan Buya Yahya

9 Agustus 2021, 13:20 WIB
Bolehkah Memilih Hari Pernikahan Menggunakan Perhitungan Weton? Simak Penjelasan Buya Yahya /Ilustrasi/Pixabay/Pexels

Portal Pekalongan - Tak sedikit masyarakat di Indonesia yang menggunakan perhitungan weton untuk menentukan hari pernikahan.

Menggunakan patokan perhitungan weton diyakini masyarakat untuk menentukan hari yang baik untuk menikah.

Lalu bagaimana hukum dalam Islam terhadap penggunaan perhitungan weton untuk menentukan hari pernikahan?

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Ayam Gepuk⁣ Sambal Merah

Buya Yahya beri tanggapan tentang hal ini dalam kanal Youtube Al-Bahjah TV, tentang hukum perhitungan weton pernikahan di dalam Islam.

"Buya insyaallah tahun depan saya akan menikah, saya ingin menanyakan Buya, orang tua saya ketika hendak melaksanakan suatu acara itu masih menganut hitungan weton kalau di jawa, kalau begini bagaimana saya harus bersikap pada pandangan orang tua yang masih menghitung weton?," tanya salah seorang dalam video yang diunggah pada 14 Juli 2021.

"Menghitung hari, tujuan yang diperkenankan adalah mencari tujuan yang sama antara keluarga dan keluarga," jawab Buya Yahya.

"Misalnya hari senin sibuk, selasa gabisa, oh hari ahad sama-sama libur, nah itu boleh kalau menghitung begitu," tambah Buya.

"Tapi kalau menghitung saya lahir rebo legi nggak boleh menikah dengan yang lahirnya selasa kliwon, itu nggak ketemu jodohnya, ya bukan begitu dan itu tidak dibenarkan," terang Buya Yahya.

Buya Yahya pun menjelaskan cara untuk meminta petunjuk dalam Islam yaitu dengan malaksanakan shalat istikharah. 

Baca Juga: Tebak, Ashanty atau Krisdayanti yang Sebut Aurel Pertama Kali Curhat Soal Keguguran

Dikatakan juga bahwa tidak ada masalah dengan weton dalam hari jawa, namun yang tidak diperbolehkan adalah jika digunakan untuk hitung-hitungan lalu percaya akan hal itu.

"Hari pasaran dalam jawa itu ada lima, pahing, legi, pon, wage, kliwon, itu memang ada hari-harinya, tapi bukan untuk menghitung hal-hal yang begitu," kata Buya Yahya.

"Anda tidak perlu mempercayai hal tersebut, jika sudah sholat istikharah, dan calonnya benar sudah selesai," lanjutnya.

Buya Yahya juga menanggapi terkait cara menyikapi orang tua yang masih percaya dengan hal tersebut.

"Kita perlahan mengalihkan, tidak perlu mencaci maki, sebab diantaranya orang sering lupa istikhoroh dan lebih senang dengan hitung-hitungan," ungkap Buya Yahya.

"Bukankah petunjuk dari Nabi SAW, kalau engkau ingin memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, orang yang tepat dengan istikharah," tambahnya.

Buya Yahya juga berpesan sebagai anak harus bersikap pelan untuk menasehati orang tua dengan cara yang halus.

"Karena semua hari adalah baik, selagi di hari itu diridhai oleh Allah swt, apalagi menikah," tegas Buya Yahya.

"Tak perlu ragu masalah hari, yang penting bismillah," tambah Buya.

Begitulah tanggapan Buya Yahya terkait hukum penerapan perhitungan weton untuk hari menikah. Semoga bermanfaat.***

Editor: Ali A

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler