PORTAL PEKALONGAN - Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kali ini akan membahas mengenai belajar laku dari sosok misterius, siapakah? Wali Paidi episode 29 yang diceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket.
Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket menceritakan kisah Wali Paidi mengenai belajar laku dari sosok misterius, siapakah? episode 29 sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket yang terangkum dalam artikel ini.
Berikut portalpekalongan.com merangkumnya pada sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kisah Wali Paidi episode 29 belajar laku dari sosok misterius, siapakah? yang di ceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket selengkapnya.
Baca Juga: Wali Paidi Episode 10 Mengenang Gus Dur dalam Rangka Haul Beliau, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Berminggu minggu sudah Wali Paidi pergi entah kemana, ada yang mengatakan beliau pergi umroh, ada yang bilang beliau sedang "bertapa" nirakati bangsa dan negara supaya mempunyai wakil rakyat dan pemimpin yang baik, ada juga yang meyakini kalau beliau sekarang pergi bersama seorang yang misterius yang konon adalah Nabi Khidir.
Wali Paidi ketika mau pergi hanya mengatakan dengan bercanda kalau beliau mau pergi ke barat mencari kitab suci, kemanakah sebenarnya Wali Paidi pergi?
Sebenarnya Wali Paidi sedang melakukan perjalanan dengan sosok yang misterius yang konon adalah Nabi Khidir, Wali Paidi bertemu sosok yang misterius ini dengan tidak sengaja.
Waktu itu Wali Paidi hendak pergi kepasar membeli ikan lele kesukaannya, di tengah jalan dia melihat seorang yang seumuran denganya duduk di pagar tembok ditepi jalan.
Ketika Wali Paidi berjalan didepannya sosok ini melemparkan kerikil kepada Wali Paidi, dengan agak kaget Wali Paidi menatap sosok misterius tersebut, setelah berpandangan sejenak sosok tersebut lalu turun dan melangkah pergi.
Yang membuat Wali Paidi kaget dan berjalan mengikuti sosok tersebut adalah dengan adanya "lumut" tipis kehijauan di pagar sehabis diduduki sosok misterius tersebut.
Wali Paidi melihat tanah dan kerikil yang bersentuhan dengan kaki sosok ini juga menjadi kehijauan, rumput yang kering menjadi segar karenanya.
Merasa di ikuti, sosok yang dipercaya sebagai Nabi Khidir ini berhenti dan menoleh kepada Wali Paidi.
"Kamu kepingin tahu semua ini mengapa bisa terjadi,"
Sebelum Wali Paidi menjawab sosok misterius itu berkata lagi "Mari ikut aku, biar kamu tahu,"
Baca Juga: Watak Manusia Berdasarkan Weton Primbon Jawa, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Semenjak itu Wali Paidi mengikuti sosok ini, dan mulai belajar kepada beliau, Wali Paidi menjadi tahu bahwa beliau kemana mana memberikan kebaikan kepada sesama.
Memberi semangat kepada orang yang putus asa, menyirami hati hati yang kering, membantu orang yang membutuhkan bantuan, mengajari orang kaya supaya senang bersedekah.
Sosok ini tidak mengajar dengan lisan maupun tulisan kepada Wali Paidi tetapi sosok ini lansung memberi contoh yang baik, memberi uswatun hasanah kepada Wali Paidi.
Setelah dirasa cukup, sosok misterius ini memanggil Wali Paidi.
"Kamu jangan gampang merasa kagum melihat suatu karomah, karena karomah itu buah dari ke ikhlasan dalam beramal sholeh yang istiqomah,"
Baca Juga: Wali Paidi Episode 16 Rumus Menjadi Santri, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Wali paidi mengangguk
"Sekarang kamu pulanglah," ucap sosok misterius tersebut.
Wali Paidi menunduk berniat mencium tangan sosok yang telah mengajarinya ini, tapi sebelum Wali Paidi mencium tangannya, sosok ini memegang pundaknya dan merangkulnya, sambil menepuk pundaknya sosok ini berkata.
"Semoga kamu menjadi orang yang berfaedah kepada orang lain baik di dunia maupun di akhirat, sesuai namamu paidi,"
Wali Paidi berjalan pulang, dan dia jadi paham mengapa semua yang tersentuh sosok yang misterius ini menjadi hijau, karena sosok ini bisa memberi kesejukan dan kedamaian kepada orang lain, kehebatan sosok ini adalah buah dari amal baiknya yang dilakukan dengan istiqomah. Bersambung.
Itulah kisah Wali Paidi episode 29 belajar laku dari sosok misterius, siapakah? yang diceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket. Semoga bermanfaat.***