Arwah atau Korin dari Ibu yang Baru Melahirkan, Kisah Wali Paidi Episode 56 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

21 Januari 2022, 10:05 WIB
Ilustrasi - Arwah atau Korin dari Ibu yang Baru Melahirkan, Kisah Wali Paidi Episode 55 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket /Pixabay

PORTAL PEKALONGAN - Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kali ini Den Juneng akan menceritaka kisah Wali Paidi episode 56 mengenai arwah atau korin dari ibu yang baru melahirkan.

Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket menceritakan kisah Wali Paidi mengenai arwah atau korin dari ibu yang baru melahirkan pada episode 56 sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket yang terangkum dalam artikel ini.

Berikut portalpekalongan.com merangkumnya pada sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kisah Wali Paidi episode 56 arwah atau korin dari ibu yang baru melahirkan yang di ceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket selengkapnya.

Baca Juga: Sangkan Paraning Dumadi Sunan Kali Jaga, Kisah Wali Paidi Episode 50 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Menjelang malam Rebo Wekasan, suasana sepi dengan suara lolongan anjing saling bersahutan, di susul suara burung hantu.

Gelap dan pekat, bintang pun enggan menampakan dirinya. Angin berdesir dingin dari bukit di depan rumah.

Wali Paidi malam itu sendirian, hanya di temani HP cukup asyik karena lagi WA dengan Wiwi Kaur membahas kondisi sawah yang kian kekeringan, apa lagi menjagung pemalang yang sebagian tadah hujan.

Bau melati begitu semerbak.

Wali Paidi mencoba cuek dengan bau itu, mungkin malam ini tamunya tante tante cantik.

Sejurus kemudian muncul wanita cantik berdaster tanpa motif.

Transparan karena kena sorot lampu, lekuk tubuhnya begitu jelas terpapar cahaya.

Siapakah gerangan mahluk halus atau orang gila, kalau mahluk halus tubuhnya kok menggoda iman, kalau orang gila ngapain ke sini, dalam hati Wali Paidi bergumam sendiri.

Tuan, boleh saya masuk?

Baca Juga: Suamimu Minta Izin Nikah? Kisah Wali Paidi Episode 45 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Waduh, Kamu siapa, manusia, jin atau malaikat.

Tuan saya ini arwah atau korin dari ibu yang baru melahirkan tuan.

Eittttt, Kamu kunti, atau sundel.

Bukan dua duanya tuan, aku hanya arwah penasaran seorang ibu yang khawatir anaknya tidak dijaga dengan baik, khawatir suamiku tidak ada yang merawatnya, khawatir pula suamiku nikah terus sayangnya sama anaku berkurang.

Waduh sini sini masuk, duduk sini. Mau minum apa dan makan apa?

Tuan Paidi jangan bercanda, saya tidak makan, tidak pula minum.

"Mau saya suguh minyak, dupa, atau kemenyan atau yang lain?," tanya Wali Paidi.

Waduh terimakasih tuan Paidi, terimakasih, terimakasih, sambil sujud di kaki Wali Paidi.

Iya iya, sudah sudah duduk sana, jangan mendekat (Wali Paidi bukan karena takut tapi hatinya berdesir melihat ruh wanita ini, pakai daster tidak pakai dalaman sedikitpun dengan lekuk tubuh nampak jelas).

Sebentar saya siapkan baju buatmu dan pakain dalaman, kamu jangan kluyuran kaya gitu, nanti diperkosa gendurwo.

Baca Juga: Jangan Biarkan Istrimu Mandiri, Kisah Wali Paidi Episode 42 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Makasih tuan Paidi.

Ini pakaianmu, diganti, semua dilepas ganti yang baru dan jangan kluyuran.

Terus ada yang lain yang bisa saya bantu.

Tuan sampaikan sama suamiku, dan anak anakku, aku sering mendatangi mereka karena khawatir, tolong sampaikan jangan bentak bentak anak kita.

Jaga dia baik baik, didik anak anak ke jalan yang benar dan kalau boleh dan tuan mengizinkan saya ingin tinggal di sini sementara sampe aku yakin anak dan suamiku baik baik saja.

Elah.... Allah yang menjamin semua berjalan sesuai kehendaknya, tidak satu helai daunpun yang jatuh tanpa seizinya, wayang cukup manut sama dalang.

Tapi kamu juga bagian dari wayangnya Allah, jadi aku percaya ada rencana untukmu, untuk anak suamimu dan untuk orang tuamu.

Baca Juga: Ziarah dan Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal, Kisah Wali Paidi Episode 49 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Kamu boleh tinggal disini, di guci itu, tidak boleh mengganggu siapapun kecuali yang membahayakan keluargaku.

Tugasmu dan mahluk yang hidup dan bernaung di langitnya Allah saling membantu menjaga, termasuk menjaga melindungiku, keluargaku, lingkunganku.

Tugas utamamu, membersihkan ruang tamu dari kotoran dan energi energi yang tidak baik.

Wanita ini malah menangis sesenggukan, dan sujud lagi di kaki Wali Paidi.

Sudah sudah jangan menangis lagi, ini bajunya diganti, pakaian dalamnya dipakai, sebentar lagi ada tamu.

Itulah kisah Wali Paidi episode 56 arwah atau korin dari ibu yang baru melahirkan yang diceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket. Semoga bermanfaat.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket

Tags

Terkini

Terpopuler