Psikologi Kepribadian, Apakah Sifat Manusia Bisa Diubah? Berikut Teori Sederhananya

21 April 2022, 13:15 WIB
Psikologi Kepribadian, Apakah Sifat Manusia Bisa Diubah? Berikut Teori Sederhananya /Fabiosa

PORTAL PEKALONGAN - Setiap manusia pasti pernah mengalami peristiwa yang buruk. Secara psiklogi, hal ini merupakan suatu sifat yang wajar bagi manusia.

Kewajaran tersebut terlihat dari respon manusia dalam mengambil sikap atas peristiwa buruk yang terjadi.

Dalam ulasan ini, akan sedikit membahas tentang sifat manusia, apakah bisa diubah? menurut teori psikologi sederana.

Sebagai pengantar pembahasan, penulis mencontohkan satu peristiwa yang setiap manusia pasti mengalaminya.

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Bagaimana Menjadi Orang Tua Bahagia, Simak Kajian Bersama Psikolog H. M. Jamaludin Ahmad

Kita pasti pernah mengalami kejadian buruk dalam hidup kita, lantas bagaimana respon kita?

Apakah kita akan merasa biasa saja? apakah kita merasa sedih hingga beberapa lama? atau apakah kita akan berlarut dalam kesedihan yang cukup lama? yang berujung pada trauma.

Pertanyaannya adalah, kamu dibagian yang mana? kemudian, bisa tidak kita merubah sikap perilaku kita setelah terkena pengalaman buruk itu?

Dilansir dari YouTube Satu Persen-Indonesia Life School, bahwa sifat manusia dan kepribadiannya, terbentuk dari pengalaman yang berasal dari lingkungannya.

Baca Juga: Kesehatan Mental Itu Ibarat Air dan Gelas Kosong, Begini Penjelasan Sinka Mutasia, Psikolog Klinis Dewasa

Atau kita tidak bisa mendapatkan sifat perilaku atau bahkan kepribadian, dari genetik atau keturunan, melainkan dari lingkungan yang kita pelajari.

Hal tersebut di pelajari dari aliran teori Behavioism, sebuah teori yang membahas tentang perilaku manusia.

Aliran ini diciptakan oleh psikolog ternama dari Amerika yaitu John Watson.

Satu gamabaran peristiwa buruk yang akan membawa kita pada tanggapan apakah kita akan merasa biasa saja? apakah kita merasa sedih hingga beberapa lama? atau apakah kita akan berlarut dalam kesedihan yang cukup lama? yang berujung pada trauma.

Baca Juga: Demi Peran Kukira Kau Rumah, Prilly Latuconsina Konsultasi dengan Psikolog tentang Kesehatan Mental

Contoh kasusnya adalah digigit anjing. Jika kamu pernah digigit anjing, tentunya dengan hal tersebut akan membawa kita pada perasaan yang mungkin biasa saja, cemas, bahkan trauma.

Jika kamu merasa biasa saja, tentunya kamu akan merasa baik-baik saja jika bertemu dengan anjing, bahkan bisa jadi kamu akan mengalmi kecelakaan, semisal kamu bertemu dengan anjing yang lebih buas.

Kemudian jika kamu digigit anjing, dan itu menjadi pengalaman buruk dalam hidup kamu.

Maka yang terjadi adalah, kamu akan selalu takut apa bila bertemu anjing, padahal, belum tentu kita akan mendapatkan pengalaman yang sama, ketika betemu anjing.

Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Banjarnegara, Tertangkap di Kalibeber? Psikolog: Penting! Pendidikan Parenting Pranikah

Lalu bagaiman cara menyembuhkan rasa takut tersebut?

Berikut adalah teori sederhananya:

1. Melakukan tekhnik counter conditioning

Tekhnik adalah teknik psikologis yang dikembangkan dari pedoman perilaku yang terdiri dari menghilangkan respons yang tidak diinginkan dan menggantinya dengan menggunakan rangsangan yang menyenangkan.

Seperti contoh kamu bisa menonton vidio lucu tentang anjing, mencari tahu tentang cara menghadapi anjing, hingga mengenal tetang sifat anjing yang setia kepada majikannya.

Baca Juga: 2 Hal yang Menandakan Pernikahan Berada di Ambang Perceraian, Simak Penjelasan Psikolog

2. Menghadapi ketakutan secara bartahap

Cara ini lebih menekankan pada proses menghadapi ketakutan secara bertahap.

Seperti contoh, untuk menghadapi ketakutan ke anjing, maka langkah yang pertama dilakukan dengan cara bisa dengan melihat foto anjing terlebih daulu, kemudian setelah itu bisa melihatnya secara langsung.

Kemudian mencoba untuk berinteraksi secara ringan, hingga mencoba memegang secara perlahan-lahan, sampai ke interaksi yang seterusnya.

Akan tetapi hal tersebut perlu adanya seorang pendamping, baik psikolog profesional, atapun teman dekat yang kamu percaya.

Baca Juga: Gaya Hijab Melayu untuk Lebaran, Bisa Tiru Gaya Irish Bella

3. Tetap tenang ketika takut

Tetap tenang dalam hal ini, lebih pada mencoba untuk mengendalikan diri kamu.

Sebab ketika kita masih dengan rasa takut, hal tersebut akan bedampak ketubuh kita, seperti detak jantung yang kencang, keringetan, panik, dan lain sebagainya, bahkan kamu bisa saja menjadi stres atau pingsan.

Cara sederhana untuk menanggulangi hal ini, dengan menarik nafas secara berlahan, atau mengatur pernafasan secara tenang.

Baca Juga: Contek Gaya Hijab Melayu ala Irish Bella, Keren untuk Lebaran

4. Mengingat bahwa diri kita bisa berubah

Dengan hal ini tentunya kita akan lebih banyak berinteraksi dengan diri kita sendiri, dan mau mengajak diri kita untuk bisa berubah.

Dan kita juga bisa menghindari masukan-masukan negatif yang ada di lingkungan kita.

Dengan beberapa hal tersebut, perlu kita percayai bahwa sifat manusia bisa berubah, sehingga kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik lagi.

Itulah ulasan singkat tentang sifat manusia, apakah bisa diubah? menurut teori psikologi sederana, dan semoga bermanfaat.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: YouTube Satu Persen-Indonesia Life School

Tags

Terkini

Terpopuler