Simak Resep Sukses Kamila Aisya Farisaputri Hingga Bisa Diterima di 6 Universitas di Luar Negeri

14 Mei 2022, 19:07 WIB
 Kamila Aisya Farisaputri siswi MAN 4 Jakarta diterima di 6 PT luar negeri. /Tangkapan layar laman Kemenag.go.id//

PORTAL PEKALONGAN - Inilah resep sukses Kamila Aisya Farisaputri yang berhasil diterima di enam universitas di luar negeri. 

Pasti penasaran bagaimana Kamila Aisya Farisaputri sukses diterima di 6 dari 9 universitas di luar negeri. Simak resep sukses Kamila.

Kamila Aisya Farisaputri mengatakan dia bukan murib yang rangking tiga besar di kelas, akan tetapi dia punya resep sukses diterima di enam universitas di luar negeri.

Baca Juga: KKN di Desa Penari Sukses Jadi Film Horor Laris Sepanjang Masa! Badarawuhi Berhasil Menghantui 4,5 Juta Orang

Ketika publik mulai mengenalnya sebagai anak berprestasi yang diterima di enam universitas, Kamila Aisya Farisaputri pun sempat merasa tersanjung, tetapi dia pun berusaha untuk tetap low profile.

Kamila Aisya Farisaputri mengaku dia adalah anak yang biasa saja secara akademik. Banyak temannya yang lebih pintar dan memenangkan banyak lomba. Termasuk banyak kakak kelasnya di MAN 4 Jakarta yang sudah lebih dulu bersekolah di luar negeri.

Pernah suatu waktu beredar berita bahwa Kamila adalah siswi yang sering tidur di kelas. Dia pun tidak menampik hal itu. Dikatakannya ada sebab dia sering tidur di kelas dan bangun jam 12 siang.

Hal itu terjadi karena waktu belajarnya di malam hari adalah mulai pukul 9 malam hingga 3 pagi. Meski diakuinya tidak baik terjaga di malam hari, Kamila Aisya Farisaputri mengungkapkan di jam-jam itulah dia bisa berkonsentrasi. 

Baca Juga: Ingin Sukses Bisnis Online? Jangan Tunda untuk Membangun Komunitas, Simak Penjelasannya!

Sedangkan, di jam normal dia pun tetap lakukan kegiatan layaknya siswi pada umurnya, bermain dan bersosialisasi.

Hanya dia sadar, untuk setiap kegiatan yang dia pakai bersenang-senang harus ada waktu pengganti yang dia sediakan untuk belajar dengan serius.

Sadar harus belajar dengan baik baru Kamila Aisya Farisaputri lakukan semenjak pertengahan kelas 11. Kemudian, dia konsentrasi lebih ketika kelas 12. 

Dia tahu bahwa mimpi ayahnya ingin dia berkuliah di universitas di luar negari. Meski sempat tidak percaya diri, akhirnya dia pun berusaha juga dengan melamar kesembilan universitas di luar negeri.

Saat mencari universitas, pertama-tama dia mencari lokasi. Dia pilih lokasi universitas yang negaranya berbahasa Inggris, sehingga tidak perlu berbahasa baru. 

Ayahnya mengusulkan negara Belanda, memilih program studi berbahasa Inggris. Mamanya memilihkan negara Canada dan dia sendiri memilih Singapura.

Baca Juga: 6 Rahasia Dahsyatnya Istighfar Jika Diamalkan Akan Sukses Dunia Akhirat, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Dia pun akhirnya berhasil diterima di 3 universitas di Belanda dan 3 lagi di Canada.

Meski sudah diterima di enam universitas, Kamila Aisya Farisaputri masih menantikan pengumuman di universitas di Sungapura ini. Menurutnya, universitas ini letaknya lebih dekat dari Indonesia dan peringkat dunianya lebih baik.

"Enggak banyak berharap sih, tough banget," ujarnya.

Yang kedua setelah negara adalah memilih jurusan. Dia pun melihat mata kuliah di masing-masing jurusan dengan mempertimbangkan bisa tidaknya dia mengikuti pelajaran selama tiga tahun di sana.

Akhirnya setelah mencari di internet, pilihan dia yakin pada jurusan yang berbau teknologi, desain dan bisnis. Menurut Kamila, Teknopreneurship diperediksi akan naik pada tahun-tahun ke depan. 

Dia pun lebih memilih jurusan media yang terapan, seperti mendesain website atau merancang aplikasi.

Baca Juga: Cara Menyembuhkan Tipes dengan Bahan Alami, Berdasarkan Resep Ramuan Herbal oleh Arief Hariana

Hal ketiga yang dilakukannya adalah mempersiapkan diri secara akademik dan administrasi untuk melamar ke universitas di luar negeri.

Dia sadar bahwa banyak yang lebih pintar darinya. Mengirim lamaran untuk berkuliah di universitas di luar negeri itu seperti merangkai puzzle, yang terdiri dari merancang esai, menuliskan curriculum vitae (CV), dan meraih nilai memadai.

Menulis esai adalah bagian tersulit. Dia harus menjawab enam pertanyaan dengan menuliskan secara esai. Dia harus menuliskan dengan penuh percaya diri mimpinya dan membuatnya hiperbola. Di sanalah letak kunci dia diterima.

Merancang CV pun bukan hal mudah. Di dalam CV akan tertera prestasi dan kelebihan.

Untuk itulah Kamila Aisya Farisaputri mulai mencari poin plus dirinya dan mengoptimalkan dengan mengikuti lomba-lomba. Dia pun akhirnya mendapatkan beberapa penghargaan dari ajang lomba pidato, atau speech berbahasa Inggris.

Baca Juga: Cara Menyembuhkan Influenza dengan Bahan Alami, Resep Ramuan Herbal oleh Arief Hariana

Selain lomba, CV-nya pun dilengkapi dengan sertifikat hasil belajar di luar sekolah. 

Kamila Aisya Farisaputri pernah mengikuti pelatihan Markoding, membuat aplikasi dari awal hingga jadi dan ternyata dia sukai. 

Dia pun akhirnya menyesuaikan minatnya tadi ke jurusan yang dia pilih. 

Jadilah dia punya semua komponen untuk mendaftar di tempat yang sesuai dengan minatnya dengan menyertakan kemampuan pendukung yang sesuai.

Kamila Aisya Farisaputri berpesan jangan lupa catat semuanya dan perhatikan deadline pendaftaran karena biasanya lebih dulu dari di Indonesia.

Yang dilakukannya terakhir guna menyakinkan jurusan tidak salah pilih, dia pun mengikuti tes bakat. Dari sana diketahui dia berbakat di bidang IT dan desain. 

Baca Juga: Ustadz Zaidul Akbar: Resep Pembersih Ginjal, Simak Tanda Ginjal Bermasalah

Kamila Aisya Farisaputri pun menggabungkan keduanya dengan bisnis karena yakin akan potensian di masa depan. Cita-cita terbesarnya adalah bisa membuat start up miliknya sendiri.

Pesannya Kamila Aisya Farisaputri bagi kawan-kawan muda adalah jangan korbankan diri belajar berlebihan. Hanya milikilah komitmen untuk mengganti jam bersenang-senang tadi untuk juga belajar. 

Banyaklah membaca dan cari informasi di internet karena sistem dan proses pendaftaran universitas di luar negeri berbeda.

 

Penting bagi setiap anak muda jangan pernah mengeluh dan membandingkan previllage dengan orang lain. Hanya diri sendiri yang bisa membuat pilihan dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi.

Baca Juga: Resep Es Pisang Ijo, Kudapan Khas Makassar Enak dan Menyehatkan

"Kalau sudah memulai dengan mengeluh, maka belum mulai pun sudah gagal," tegasnya.

Demikian, resep sukses Kamila Aisya Farisaputri bisa diterima di 6 universitas di luar negeri.***

 

Editor: Sumarsi

Sumber: VDVC talk

Tags

Terkini

Terpopuler