Memiliki Buah Hati Menjadi Dambaan Pasangan Suami Istri, Beginilah Proses Pembuahan hingga Terjadi Kehamilan

3 Februari 2023, 18:14 WIB
Menjadi Dambaan Bagi Pasangan Suami Istri, Beginilah Proses Pembuahan hingga Terjadinya Kehamilan /pixabay.com


PORTAL PEKALONGAN – Kehamilan merupakan hal yang didambakan bagi pasangan suami istri. Tentu saja, karena setiap pasangan suami istri pasti menginginkan hadirnya buah hati di tengah keluarga mereka. Menjadi dambaan bagi pasangan suami istri, beginilah proses pembuahan hingga terjadinya kehamilan.


Tubuh pria dapat memproduksi jutaan sperma sepanjang waktu. Sementara tubuh wanita memproduksi ovum (sel telur) pada waktu tertentu setiap bulannya. Namun dalam proses fertilisasi, dari sekitar 350 juta sperma yang diproduksi selama ejakulasi, setidaknya satu sperma yang berhasil membuahi sel telur.


Pembuahan dimulai ketika sel sperma bergerak menuju leher rahim (serviks), rahim, hingga sampai di tuba falopi. Di tuba falopi inilah sperma dan sel telur akan bertemu hingga terjadi pembuahan.


Tidak ada yang tahu persis kapan pembuahan akan terjadi hingga tanda-tanda kehamilan tersebut muncul. Namun, dokter akan menghitung usia kehamilan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Dilansir Portalpekalongan.com dari akun media sosial Instagram @ummusyujaa_rini, beginilah proses pembuahan hingga terjadinya kehamilan.

Baca Juga: OCD pada Anak, Anda Harus Tahu Inilah Gejala yang Perlu Diwaspadai dan 4 Langkah Efektif Mengatasinya


Proses Pembuahan hingga Terjadi Kehamilan

Proses Pembuahan hingga Terjadi Kehamilan Freepik

Posisi berhubungan suami istri sangat menentukan mudahnya sperma masuk ke dalam rahim. Sperma yang dikeluarkan oleh pria akan menuju ke dalam rahim mencari jalan untuk bertemu dengan sel telur. Hingga memungkinkan terjadinya pembuahan dan kehamilan.

Jutaan sperma akan melakukan perjalanan sepanjang kurang lebih 18 cm dari leher rahim ke tuba falopi, yaitu lokasi sel telur berada. Kontraksi lembut pada rahim membantu memudahkan dalam saluran reproduksi wanita hingga mencapai sel telur. Sperma pertama yang bertemu dengan sel telur akan berusaha menembus cangkang sel telur agar terjadi pembuahan.

Pada umumnya sperma dapat berenang dengan kecepatan 2,5 cm setiap 15 menit. Sebagian sperma bisa menghabiskan waktu setengah hari untuk mencapai tujuan. Waktu paling cepat sperma mencapai sel telur dalam waktu 45 menit.


Dalam waktu 24 jam setelah sel telur dihasilkan (ovulasi), proses pembuahan harus terjadi. Ovulasi adalah pelepasan sel telur dari salah satu indung telur di dalam rahim untuk dibuahi oleh sperma. Jika sel telur (ovum) tidak kunjung dibuahi oleh sperma, maka sel telur yang ada di dalam tuba falopi akan bergerak masuk ke dalam rahim dan kemudian hancur. Hancurnya sel telur (ovum) yang tidak dibuahi akan disertai dengan meluruhnya dinding rahim yang telah menebal atau biasa disebut dengan menstrusi.

Baca Juga: Tanaman Katuk, Tak Perlu Diragukan Lagi, Bermanfaat untuk Demam hingga Pelancar ASI, Begini Cara Meramunya....


Setelah salah satu sperma berhasil menembus sel telur, maka sel telur akan berubah bentuk dan membentuk lapisan sehingga sperma lain tidak bisa menembus masuk. Inilah yang disebut proses pembuahan, dan akan berlanjut menjadi proses kehamilan.

Namun, jika sperma tidak dapat menemukan sel telur untuk dibuahi, mereka dapat tetap berada di tuba falopi hingga tujuh hari setelah hubungan seksual. Jika seorang wanita berovulasi selama tujuh hari tersebut, masih ada kemungkinan pembuahan dan kehamilan akan terjadi.

Proses Setelah Sel Telur Dibuahi

 

Ilustrasi Proses Setelah Sel Telur Dibuahi

Setelah terjadinya proses pembuahan, materi genetik yang ada dalam sperma dan sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan membentuk sel-sel baru. Sel-sel yang terbentuk kemudian akan menuruni tuba falopi menuju rahim.


Sel-sel tersebut terus membelah diri hingga menjadi lebih dari 100 sel, dalam perjalanannya menuju ke Rahim. Sesampainya di rahim, sel tersebut akan menjadi embrio. Maka kehamilan akan terjadi dan diikuti oleh proses implantasi yaitu menempelnya embrio pada dinding rahim dan terus berkembang.

Saat implantasi, sebagian wanita biasanya mengalami pendarahan ringan yaitu sekitar 1-2 hari. Saat dinding rahim menguat, leher rahim juga tertutup dengan cairan, sehingga menjadi tempat yang layak sebagai tempat bayi berkembang.

Fertilisasi (pembuahan) adalah awal dari kehamilan. Namun, ada kalanya terjadi kehamilan ektopik, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, contohnya di tuba falopi. Kondisi ini merupakan kondisi gawat yang memerlukan penanganan medis segera. Kehamilan ektopik sering ditandai dengan nyeri perut, pendarahan dan nyeri pada bahu.

Baca Juga: Obat Diabetes Mujarab ala dr Zaidul Akbar, Cuma Pakai 2 Bahan Ini, Anda Mau Coba?


Demikian informasi mengenai proses pembuahan hingga terjadinya kehamilan. Bagi Anda pasangan suami istri, hubungi dokter kandungan jika Anda mendapati tanda-tanda kehamilan. Untuk memantau kesehatan janin dan ibu, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai anjuran dokter.***

Editor: Leni Nurindah Lailatul Fitriana

Sumber: Instagram @ummusyujaa_rini

Tags

Terkini

Terpopuler