"huek.. huek.. juh," sitamu meludah lagi, kali ini mengenai mata Wali Paidi.
Wali Paidi diam saja, dengan ujung bajunya dia mengusap ludah yang mengenai wajahnya dengan bekacak pinggang sitamu ini mengangkat wajahnya lalu menunduk lagi dan,
"huekkkkk juh.. juh.." sitamu mengeluarkan semua ludahnya, wajah Wali Paidi jibrat ludah semua.
Wali Paidi mulai menangis, dengan perlahan Wali Paidi mengusap lagi wajahnya, lalu dengan lembut Wali Paidi bertanya kepada sitamu "siapakah tuan?,"
si tamu dengan tersenyum menjawab.
"Aku adalah malaikat yang disuruh mengujimu, karena orang orang banyak yang memuji kalau kamu adalah orang yang sabar, makanya Allah menyuruhku untuk membuktikan apakah benar pujian orang terhadapmu, dan ternyata benar, kau memang orang yang sabar," jawab orang itu lalu ngeloyor pergi.
Baca Juga: Wali Paidi Episode 10 Mengenang Gus Dur dalam Rangka Haul Beliau, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Wali Paidi hanya tertegun, dan tidak begitu lama datang lagi orang yang sangat perlente, wajahnya ganteng, gagah dan memakai stelan jas dan berdasi, sungguh gagah dan ganteng sekali setelah turun dari mobil mewahnya, sitamu mendekati Wali Paidi dan dengan tersenyum si tamu ini duduk didekat Wali Paidi.
"Mas maaf mengganggu sebentar, bisa minta duwitnya mas, ATM saya tadi hilang, buat beli bensin mas," kata si tamu.
Wali Paidi memandang sitamu dengan heran "minta berapa," tanya Wali Paidi