Pernikahan Agung, Kisah Wali Paidi Episode 55 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

- 20 Januari 2022, 18:05 WIB
Ilustrasi pernikahan - Pernikahan Agung, Kisah Wali Paidi Episode 55 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Ilustrasi pernikahan - Pernikahan Agung, Kisah Wali Paidi Episode 55 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket /Pexels/SplitShire

Anehnya, hawa diciptakan justru dari diri adam itu sendiri bukan berasal dari sesuatu yang diluarnya.

Sebagaimana konon, dunia ini diciptakan juga berasal dari tuhan itu sendiri atau semesta dunia adalah pengejawantahan manifestasi ilahi.

Dengan demikian Adam pun diciptakan dengan posisi berdiri tegak lurus dan ini tidak berlaku pada mahluk lainnya, itu berarti Adam dan Hawa dijadikan sebagai simbol.

Coba perhatikan saja bentuk kemaluan Adam, bukankah berbentuk Alif atau angka satu, tegak lurus, dan kemaluan Hawa berbentuk angka Nol simbol kekosongan yang bersifat mungkin bisa ada, bisa tiada.

Bisa menjadi ada atau menjadi tiada, itu bergantung apakah angka satu itu berdiri dibelakangnya ataukah tidak.

Itulah sebabnya dikatakan, sesungguhnya segala sesuatu yang ada ini bisa menjadi ada dan tiadanya adalah tergantung pada kehendak-Nya..!

Jadi, dengan demikian pernikahan antar sepasang kelamin menjadi jelas itu hanyalah sebuah bentuk simbolisasi.

Atas kebenaran yang menunjukan bahwa, adam yang sebagai simbol Alif ke Esaan ilahiah, dan hawa sebagai simbol Nol kekosongan.

Sehingga Bola dunia semesta haruslah disatukan kembali sebagaimana hawa yang adalah berasal dari Adam, kalau Bahasa Arabnya "Garwo, sigaring nyowo". Begitupun semesta raya yang juga adalah berasal dari-Nya.

Haruslah dinyatakan sebagai bagian dari keutuhan-Nya, ini menjadi semacam perjalanan kembali. innalillahi wa innaillaihi rojiun.

Halaman:

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x