Benarkah Wanita Lebih Mudah Terserang Bipolar? Simak Penjelasan Berikut Ini

- 5 Mei 2022, 11:10 WIB
Ilustrasi perempuan sedih /Pixabay/vdnhiue
Ilustrasi perempuan sedih /Pixabay/vdnhiue /

Fase depresi adalah fase dimana penderita merasa lemah sehingga tidak dapat melakukan segala hal sehingga merasa tertekan, tidak memiliki minat terhadap aktivitas dan tidak memiliki energi serta merasa tidak berharga.

Wanita rentan menderita bipolar disorder tetapi sulit untuk mendeteksinya karena berhubungan dengan hormon. Wanita yang didiagnosa bipolar mempunyai risiko lebih tinggi terhadap kondisi yang dapat menyertai gangguan bipolar seperti migrain, masalah tiroid, obesitas, dan gangguan kecemasan.

Pada wanita gangguan bipolar hormon berperan penting saat wanita menjalani kehamilan, menstruasi dan menopouse.

Melansir dari Healthline, wanita yang menderita gangguan bipolar akan mengalami masalah gangguan suasana hati saat hamil, menjelang kelahiran dan setelah melahirkan.

Wanita yang didiagnosa gangguan bipolar saat menjalani kehamilan lebih baik mendiskusikan kepada dokter tentang efek dari perubahan dan pengobatan yang dilakukan.

Penderita bipolar juga akan merasa memburuk pada saat menstruasi dan mengalami gangguan depresi pramenstruasi. Hormon yang berpengaruh pada saat menstruasi membuat suasana hati semakin tidak menentu.

Baca Juga: Info Terkini Arus Balik Pukul 15.30 WIB, Jasa Marga Perpanjang Contra Flow Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Hormon masa menstruasi mempengaruhi efektivitas pada pengobatan yang diberikan kepada penderita bipolar.

Wanita dengan gangguan bipolar akan mengalami masa depresi menjelang menopause sehingga saat usia di atas 40 dosis pengobatannya akan lebih tinggi daripada wanita yang lebih muda.

Pengobatan dengan menggunakan terapi hormon akan membantu kemungkinan kondisi pengidap bipolar mengalami kondisi memburuk.

Halaman:

Editor: Sumarsi

Sumber: Healtline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah