Network
Portal Pekalongan - Selama dua dekade pasukan keamanan Afghanistan runtuh begitu cepatnya setelah dibangun dan dilatih dengan biaya sebesar $83 miliar atau setara dengan Rp 1.193.627.150.000.000,00.
Miliaran dolar dari Amerika tersebut kini justru dinikmati oleh Taliban.
Mereka tidak hanya merebut kekuatan politik, tetapi juga merebut senjata yang dipasok AS, termasuk amunisi, helikopter, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Taliban Patroli di Ibu Kota, Situasi Bandara Kabul Kacau Balau Diserbu Ribuan Warga Afghanistan
Taliban merebut berbagai peralatan militer modern ketika mereka menyerbu pasukan Afghanistan yang gagal mempertahankan pusat-pusat distrik.
Keuntungan yang lebih besar juga berhasil direbut, termasuk pesawat tempur. Hal itu terjadi ketika Taliban menggulung ibu kota provinsi dan pangkalan militer dengan cepat di Kabul, selama akhir pekan.
Seorang pejabat pertahanan AS pada hari Senin, 16 Agustus 2021 mengkonfirmasi akumulasi anggaran peralatan Afghanistan yang dipasok AS sangatlah besar dan itu semua telah direbut oleh Taliban.
Baca Juga: Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono: Agar Pemipin Tak Memperalat Aparat untuk Nakut-nakutin Masyarakat
Kegagalan AS untuk menghasilkan pasukan tentara dan polisi Afghanistan serta keruntuhan mereka, akan dipelajari oleh para analis militer.
Tidak berbeda dengan apa yang terjadi di Irak, ternyata pasukan di sana kosong.
