IDI Bersama Asosiasi Medis Dunia Susun Kode Etik Kedokteran Internasional di Thailand

- 9 Juni 2022, 08:21 WIB
IDI Bersama Asosiasi Medis Dunia Susun Kode Etik Kedokteran Internasional di Thailand
IDI Bersama Asosiasi Medis Dunia Susun Kode Etik Kedokteran Internasional di Thailand /Dok PB IDI

PORTAL PEKALONGAN - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mewakili Indonesia menghadiri World Medical Association (WMA) Regional Meeting for Asia On the International Code of Medical Ethics (ICoME) di Bangkok, Thailand, awal pekan ini.

Dilansir Portalpekalongan.com dari siaran pers, pertemuan itu adalah rangkaian dari pembuatan Kode Etik Kedokteran Internasional.

PB IDI diwakili oleh Prof. Dr. dr. Sukman Tulus Putra, Sp.A(K) dari Dewan Pertimbangan IDI dan Makelis Kode Etik Kedokteran (MKEK) IDI, Dr. dr. Eka Ginanjar., Sp. PD, KKV, FINASIM, FICA, FACP, MARS dari Bidang Hubungan Internasional, serta dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp. N(K), PhD dari Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK) IDI.

Baca Juga: Angka Kasus Hepatitis Akut Misterius Terus Bertambah, Akankah Jadi Pandemi Baru? Simak Jawaban IDI

“Kode Etik Kedokteran adalah dimensi utama nilai profesi dokter dalam pengabdian profesinya yang berbasiskan kepada etik kesejawatan dan moral tanggungjawab pada masyarakat. Kedua kaidah moral ini merupakan wujud IDI mengawal sinergitas pembangunan kesehatan dengan Kementerian Kesehatan untuk mendukung enam pilar transformasi kesehatan yang melingkupi pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian,” jelas Prof Dr dr Sukman Tulus Putra, SpA(K) dari Dewan Pertimbangan IDI dan juga MKEK dalam pertemuan tersebut. 

Sementara itu, dr.Pukovisa Prawiroharjo, Sp. N(K), PhD dari Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK) IDI mengatakan dalam presentasinya bahwa enam pilar transformasi kesehatan merupakan kebijakan strategis masa depan kesehatan bangsa untuk terkait dengan pencanangan peran IDI sebagai agent of change, agent of development, agent of treatment dan agent of health defense.

"Sikap proaktif IDI adalah suatu upaya untuk membuka suatu transparansi peran dokter untuk menjejak pengabdian di masyarakat lebih luas dengan tidak melupakan nilai-nilai etik kesejawatan dan perubahan sosial di masyarakat," ungkapnya.

Beberapa topik yang menjadi pembahasan utama dalam pertemuan itu antara lain; Telemedicine, Peran dokter pada posisi emergensi, dan informed consent (semua tindakan medis pada pasien) dan prinsip otonomi pasien.

Baca Juga: Heboh Wabah Hepatitis Akut Misterius, Waspada Gejala-gejala Berikut Ungkap IDI-IDAI

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x