Dawet Ayu Perlu Strategi Komersialisasi Agar Menjadi Minuman Khas yang Berkelas

20 Desember 2021, 07:36 WIB
Dawet Ayu Perlu Strategi Komersialisasi Agar Menjadi Minuman Khas yang Berkelas /Heni Purwono/Portal Pekalongan/


PORTAL PEKALONGAN - Dawet Ayu perlu strategi komersialisasi agar menjadi minuman khas yang berkelas.

Momen kemenangan Dawet Ayu Banjarnegara sebagai minuman terpopuler dan terfavorit dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API Award) 2020 harus dimanfaatkan agar tidak hanya populer, namun juga meningkatkan nilai ekonomis dan juga monetisasi.

Hal itu diungkapkan oleh Creative Consultant Ikhwan Saefulloh dalam kegiatan Sarasehan Nasional Dawet Ayu Banjarnegara yang digelar Sabtu, 18 Desember 2021 di Hotel Surya Yudha Banjarnegara.d

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Melambung, dr Masrurotut Daroen: Saatnya Perbaiki Kesehatan Jantung, Stroke dan..

Menurut Ikhwan, saat ini Dawet Ayu baru menempati posisi populer, namun belum secara optimal dikomersialisasi dan dikapitalisasi.

"Minuman Dawet Ayu masih menjadi minuman pinggir jalan, belum menjadi minuman orang jalan-jalan. Belum seperti kopi yang saat ini sudah naik kasta menjadi minuman berkelas," jelas Ikhwan.

Menurutnya, agar Dawet Ayu menjadi minuman yang berkelas, harus ada upaya bersama, sehingga posisi Dawet Ayu menjadi lebih spesial.

Misalnya buatlah resto Dawet Ayu, yang di situ tidak hanya jualan Dawet Ayu saja, namun Dawet Ayu menjadi salah satu jualan unggulannya.

Seperti Starbuck, brandingnya kopi, namun jualan terbesarnya minuman susu. Hampir 90 persen yang datang ke Starbuck merupakan konsumen yang tidak kenal kopi.

Baca Juga: Libas Malaysia 4-1, Timnas Indonesia Raih Juara Grup dan Lolos ke Semifinal Piala AFF 2020

"Tapi luar biasa, di tahun 2013 saja, sudah ada 1 cabang di dunia per menit. Itu karena permainan brand," jelas Ikhwan.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Agung Yusianto mewakili Plh Bupati Banjarnegara mengungkapkan, pihaknya tengah mempersiapkan berbagai strategi untuk mengangkat citra Dawet Ayu.

"Ini belum final, namun sedang kami upayakan. Ke depan para penjual Dawet Ayu kita seragamkan tampilannya, dari pakaian hingga booth untuk jualan. Semoga nanti bisa terealisasi," harap Agung.

Semua itu, tambah Agung, dilakukan menindaklanjuti posisi Dawet Ayu yang oleh Kemenparkeraf sudah diganjar menjadi minuman terfavorit dan terpopuler.

Sementara itu Ketua Ikatan Keluarga Banjarnegara di Jakarta (Ikabarata) Prof Herry Suhardianto selaku penggagas sarasehan mengungkapkan harapannya agar para penjual Dawet Ayu menjaga kualitas dan juga berinovasi agar Dawet Ayu semakin mantap menjadi merek yang dimiliki seluruh warga Banjarnegara.

Baca Juga: Bos Besar Yamaha Indonesia Minoru Morimoto Putuskan 'Gantung Helm' Usai Balap di YEF 2021

"Saya pikir butuh inovasi agar Dawet Ayu bisa dipasarkan secara on line dan juga masuk e commerce misalnya," ujar Prof Herry.

Ketua Paguyuban Dawet Ayu Banjarnegara Mujamil juga berharap hal sama. Ia ingin agar Dawet Ayu semakin mapan menjadi minuman khas yang berkelas.

"Saya mencoba untuk dawet yang saya jual selalu baru cendolnya, sehingga rasanya segar. Saya berharap teman-teman penjual juga demikian, menjaga kualitas dawetnya, agar orang yang membeli ketagihan dengan rasanya," ujar pria yang akrab disapa Kang Jamil ini.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler