PORTAL PEKALONGAN - Setelah Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur meletus pada Sabtu 4 Desember 2021, sejumlah gunung berapi di Indonesia juga mengalami peningkatan aktivitas vulkanologi.
Salah satunya, Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Gunung Merapi yang berketinggian 2.910 meter merupakan salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia.
Berdasar pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Rabu 8 Desember 2021 periode pukul 06:00-12:00 WIB, Gunung Merapi mengalami 27 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan lama gempa 35.8-145 detik.
Baca Juga: ISU AKTUAL! Pemerintah Batalkan PPKM Level 3 pada Nataru, Simak Respons Ketua MPR RI
Berikutnya, Gunung Merapi mengalami dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dengan lama gempa 14-16 detik. Disusul satu kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.88 detik dan lama gempa 9.1 detik.
Atas peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut, BPPTKG saat ini telah menetapkan status Gunung Merapi adalah Level 3 (Siaga).
Untuk diketahui, status siaga diberikan pada gunung berapi yang mengalami letusan atau menimbulkan/ancaman bencana.
Pada Gunung Merapi saat ini, ditandai dengan peningkatan intensif pada aktivitas seismik berupa kegempaan. Diperkirakan letusan dapat terjadi dalam waktu dua minggu apabila data peningkatan aktivitas terus berlanjut.
Sehingga, pada level siaga ini instansi terkait akan melakukan sosialisasi pada wilayah yang terancam, menyiapkan sarana darurat, melakukan koordinasi harian, hingga piket penuh.