Kaji Dakwah Struktural Sjafrudin Prawiranegara, Antarkan Siti Prihatingtyas Raih Doktor Studi Islam

- 12 Januari 2022, 19:47 WIB
Siti Prihatingtyas, dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang berfoto bersama dengan Direktur Pascasarjana Prof Dr Abdul Ghofur dan para tim penguji usai ujian terbuka Program Doktor di UIN Walisongo Semarang.
Siti Prihatingtyas, dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang berfoto bersama dengan Direktur Pascasarjana Prof Dr Abdul Ghofur dan para tim penguji usai ujian terbuka Program Doktor di UIN Walisongo Semarang. /Dok UIN Walisongo Semarang



PORTAL PEKALONGAN - Kontribusi dakwah dalam menciptakan sebuah tatanan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi merupakan persoalan penting di era demokrasi.

Hal tersebut menjadi sorotan Siti Prihatiningngtyas dalam ujian terbuka promosi doktor yang diselenggarakan oleh Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada Rabu 12 Januari 2021.

Dalam mempertahankan disertasi  berjudul ‘Dakwah Struktural: Kajian Hermeneutik terhadap Pemikiran Mr Sjafrudin Prawiranegara’, Siti Prihatiningtyas mengelaborasi pentingnya transformasi pemikiran tokoh nasional tersebut dalam konteks kekinian.

Baca Juga: FITK UIN Walisongo Kini Dilengkapi Fasiltas Lab School PIAUD

Lebih lanjut, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo itu mengelaborasi bagaimana peran Sjafrudin Prawiranegara dalam bidang politik, ekonomi dan dakwah Islam semasa pemerintahan Soekarno mampu menjadi penyeimbang dalam menciptakan sebuah birokrasi yang terkontrol.

Gagasan clean government, check and balances, strukturisasi birokrasi, bunga bank tidak riba, dan pendirian masjid di Lembaga pemerintahan merupakan bukti nyata peran tokoh Sjafrudin dalam menciptakan sebuah birokrasi yang sehat.

Pemikiran dan peran Sjafrudin dinilai oleh promovenda merupakan aktualisasi dari nilai-nilai profetik dalam kancah politik pemerintahan. Sosok Sjafrudin sebagai politisi, ekonom dan agamawan telah mampu melakukan integrasi ketiga peran tersebut saat dia memiliki posisi penting dalam pemerintahan dengan prinsip-pinsip kenabian. 

Baca Juga: Tim UIN Walisongo Semarang Juara Olimpiade Ilmu Falak se-Indonesia di Banda Aceh

Prinsip-prinsip tersebut diimplementasikan melalui proses humanisasi, liberasi, dan transendensi sebagaimana konsep profetik yang diteorikan oleh Kuntowijoyo. Ketiga proses tersebut menjadi karakteristik kuat bagi Sjafrudin untuk tidak memisahkan dakwah Islam dalam kegiatan birokrasi pemerintahan.

Prinsip Kenabian

Fenomena tingginya angka korupsi di Indonesia disinyalir oleh Prihatiningtyas karena para pejabat tidak mampu untuk mengimplimentasikan 4 prinsip kenabian, yaitu shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah