Kunjungan Wisata Nusantara di Jateng Lebihi Target, Agustus 2022 Mencapai 26 Juta Orang

- 1 Oktober 2022, 14:51 WIB
Pertemuan Forum Komunikasi Desa Wisata Jateng di D'Las Desa Serang, Purbalingga, Sabtu, 1 Oktober 2022
Pertemuan Forum Komunikasi Desa Wisata Jateng di D'Las Desa Serang, Purbalingga, Sabtu, 1 Oktober 2022 /Ali Arifin Muhlis/

 

PORTALPEKALONGAN.COM - Seruan Presiden RI Joko Widodo agar berwisata di dalam negeri, direspons positif oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Di Provinsi Jawa Tengah kunjungan wisatawan bahkan surplus, dari target 11 juta wisatawan nusantara, realisasi hingga Agustus 2022 mencapai 26 juta wisnus.

Hal ini, tidak lepas dari komitmen pemerintah provinsi Jawa Tengah mengembangkan sektor Sportourism, desa wisata dan berbagai event wisata serta pengembangan destinasi.

Baca Juga: Mari Dukung Partisipasi Taiwan di ICAO

Hal itu juga didukung dengan kebijakan pemerintah kabupaten atau pemerintah kota, yang kompak menarik wisatawan, dengan berbagai ajang.

Kabid Pemasaran Pariwisata Disporapar Jateng Setyo Irawan mengatakan, jumlah ajang sportourism (olahraga berbasis wisata) yang telah digelar mencapai 121 event.

Dua event besar macam Tour De Borobudur dan Borobudur Marathon pun sudah di depan mata.

"Target wisatawan nusantara 2022 di jateng sebesar 11 juta orang. Sampai Agustus itu sudah lebihi target yakni, 26 juta setengah untuk wisnus.

Baca Juga: Siapkan Berbagai Strategi, Polri Buru 6 Buron Tersangka Perjudian yang Kabur ke Lima Negara

Tentu ini sebuah prestasi tersendiri setelah covid-19," ujarnya saat pertemuan Forum Komunikasi Desa Wisata di D'Las Desa Serang, Purbalingga, Sabtu 1 Oktober 2022.


Setyo menyebut, meskipun target telah dicapai tidak lantas Pemprov Jateng bersantai. Pemerintah tetap menarget jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi, seperti Borobudur, Dieng, Solo, Sangiran, Karimunjawa dan Solo serta beberapa tempat lain.


"Minat wisatawan ke Jateng untuk pariwisata tinggi sekalian kita genjot bisa melebihi atau minimal sama sebelum pandemi itu sekitar 49 juta. Untuk mengejar 13 juta di 2022 harapannya bisa atau sama seperti sebelum pandemi," paparnya.

Baca Juga: Inilah Syarat Dapat Paspor! Kemenkumham Perpanjang Masa Berlaku Paspor Jadi 10 Tahun


Di Jateng sendiri, destinasi wisata berjumlah 1.235 tempat. Selain itu ada 818 desa wisata. Oleh karena itu, Pemprov Jateng giat melakukan penguatan.

Di antaranya pemberian bantuan gubernur, untuk desa yang telah diverifikasi.

Untuk desa wisata kategori maju bantuannya mencapai Rp1 miliar, sementara desa wisata berkembang Rp500 juta dan desa wisata rintisan mencapai Rp100 juta.

Tahun 2022 ada 131 desa wisata yang memeroleh bantuan total Rp18,5 miliar.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 2 SD Halaman 39: Barang Apa yang Harganya Paling Murah?


"Komunikasi kita dengan desa wisata per 3 bulan ada pertemuan rutin. Kami juga punya grup WA sebanyak 818 desa wisata yang berkomunikasi. Peningkatan SDM dengan bertukar informasi, menularkan pengalaman dari desa wisata yang sudah maju ke yang lain," ungkapnya.


Kepala Disporapar Purbalingga Prayitno mengungkapkan hal serupa.

Dengan bentang alam dan sejarah yang kaya, pengembangan dilakukan secara serius.

"Kita branding wisata di Purbalingga sebagai tempat lahir Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kami ada enam event, sportourism ada dua event di tanggal 1 dan 2 Oktober, ada Sudirman Run. Festival kopi besok tanggal 6 Oktober itu juga kita branding dengan tempat lahir Pak Sudirman," ujarnya.

Baca Juga: Dicekik dan Dibanting Berulang Kali oleh Rizky Billar, Inilah Sejumlah Memar pada Tubuh Lesti Kejora

Prayitno mengatakan, pada 2022 kunjungan wisatawan 1.850.000 orang. Hingga Agustus 2022, jumlah Pelancong ke Purbalingga mencapai 1.607.000 orang.

Adapun sumbangan sektor wisata untuk Pendapatan Asli Daerah Purbalingga mencapai Rp 16,5 miliar hingga Agustus 2022.


"Sebelum covid-19 malah Rp11,5 miliar (sumbangan PAD dari wisata). Pasca pandemi ternyata kunjungan bagus, sumbangan naik sekali. Kita optimistis sampai akhir Desember semakin bagus (jumlah kunjungan). Untuk sportourism kita juga sedang membangun GOR Indoor yang bisa untuk wisata sekalian olahraga," urainya.

Baca Juga: SEJARAH BARU! SHELL bLU cRU Yamaha Enduro Challenge, Simak Jadwal Pelaksanaannya


Kepala Desa Serang Sugito mengaku siap menyambut kedatangan wisatawan ke Desa Wisata Serang. Ia mengatakan, desa yang terletak di lereng Gunung Slamet itu dulunya zona merah kemiskinan.

Menyadari potensi alam yang dimiliki, Sugito dan perangkat Desa Serang pun melakukan program pembangunan pariwisata secara bertahap mulai dari 2010.

"Dulu wilayah ini ya kebun saja. Kemudian mulai kita eksplorasi dan kita ubah menjadi desa wisata yang memiliki multiplier effect, mulai dari jualan, karyawan pemandu dan lainnya. Yang terlibat dalam D'Las (Di Lembah Asri) mencapai 1000 orang dari desa," urainya.

Baca Juga: 14 Pelanggaran Incaran Operasi Zebra 2022, Digelar Korlantas Polri Selama 14 Hari Mulai Senin 3 Oktober

Sugito mengatakan, saat merintis Desa Wisata mulanya berawal dari modal Rp 9 juta dan tanah kas desa yang hanya 1,3 hektare. Kini, setelah 12 tahun berjuang Desa Wisata Serang dengan wisata unggulan D'Las memiliki aset seluas 22 hektare.

Dikatakan Sugito lahan seluas itu disewa dari warga selama 20 tahun.


"Awalnya kita punya tanah desa seluas 1,3 hektare sekarang dengan 22 hektare asetnya bernilai Rp 21 miliar. Pengembangan ditopang dari Dana Desa yang kita prioritaskan untuk ekonomi produktif."***

Editor: Ali A

Sumber: Disporapar Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah