Jateng Mulai Gerakan Lumbung Pangan dengan Manfaatkan Pekarangan Rumah, Kata Ganjar Pranowo

- 31 Oktober 2022, 17:39 WIB
Jateng Mulai Gerakan Lumbung Pangan dengan Manfaatkan Pekarangan Rumah, Kata Ganjar Pranowo / Dok. Pribadi
Jateng Mulai Gerakan Lumbung Pangan dengan Manfaatkan Pekarangan Rumah, Kata Ganjar Pranowo / Dok. Pribadi /



PORTAL PEKALONGAN - Jawa Tengah sudah mulai lakukan gerakan lumbung pangan desa, kata Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.

Salah satu desa di Jawa tengah itu adalah Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukaharjo yang sudah mulai membuat lumbung sayur Pondok Makmur.

Tujuan lumbung sayur dilakukan adalah wujud pemanfaatan dana desa untuk menyiapkan ketahanan pangan dan pangan alternatif.

"Lumbung pangan sekarang coba kita gerakkan, jadi kekuatan ibu-ibu ini luar biasa. Kades memfasilitasi, dana desa bisa digunakan tetapi di seluruh pekarangan kita minta untuk dioptimalkan lagi agar mereka bisa menanam," kata Ganjar Pranowo usai berkeliling melihat greenhouse lumbung sayur Pondok Makmur dan berdialog dengan warga di Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Senin 31 Oktober 2022.

Baca Juga: Tak Niat Bertemu Putin Bahkan Putra Mahkota Arab Saudi di KTT G20 di Bali, Berikut Profil Lengkap Joe Biden

Praktik dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman pangan dikelola menggunakan media tanam berupa polibag dan hidroponik.

"Tadi saya senang mendapatkan cerita dari ibu-ibu, lahan yang sempit di rumahnya ditanami menggunakan media polibag dan hidroponik. Teknologinya biar didampingi oleh dinas. Saya kira di Sukoharjo mulai berjalan cukup bagus," kata Ganjar, disadur dari Humas Pemprov Jateng.

Keterlibatan pemerintah desa (Pemdes) dalam menjaga ketahanan pangan di desa ini diatur dalam Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 82 tahun 2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa. Dalam keputusan itu Pemdes didorong mengalokasikan sebagian anggaran desa untuk program ketahanan pangan.

Terkait hal itu, Pemdes Pondok merealisasikannya dalam bentuk greenhouse yang dibangun dengan anggaran desa tahun 2022 senilai Rp 166.252.400. Di dalamnya kemudian ditanami aneka tanaman sayur seperti cabai, tomat, terong, kacang panjang, pare, dan lainnya.

"Nah ini dari desanya membuat greenhouse, ini sudah latihan tinggal nanti kualitasnya kita perbaiki agar nanti kita pangannya tahan, dan pangan alternatif untuk mendampingi bahan pokok seperti beras kita siap. Kita ada porang, singkong, ketela, lalu tadi ada sukun. Sebenarnya banyak sekali," kata Ganjar.

Baca Juga: Tanggapi Isu Jokowi Ketua Umum PDIP, Ganjar Pranowo: Itu Kengawuran dan Imajinasi

Untuk hasil pertama di lahan tersebut tidak dijual melainkan dibagikan secara gratis kepada warga. Sementara hasil selanjutnya baru akan dijual itupun hanya sebahagian saja untuk kemudian digunakan operasional dan kas desa.

Menurut Ganjar Pranowo dengan dilakukannya program ketahanan pangan desa melalui lumbung pangan tersebut bisa menjaga kondisi pangan di Seluruh Jawa Tengah. Salah satu contohnya cabai yang kemarin harganya sempat tinggi dan memicu inflasi, sekarang bisa ditanam sendiri.

"Kebutuhan-kebutuhan sehari-hari sebenarnya bisa direncanakan dan pemerintah bisa membantu kok benihnya. Tinggal pendampingan, mereka punya talenta atau keterampilan untuk bisa merawat dan menanam sendiri. Itu cita-cita yang ada sehingga dari sisi daya tahan kita akan sangat kuat," katanya.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Akan Hadiri KTT Iklim PBB COP27 di Mesir November Depan

Kata Ganjar, meskipun program itu sudah berjalan cukup baik, namun tetap masih ada beberapa kekurangan dari greenhouse yang ada di Desa Pondok itu.

"Ini tinggal ditingkatkan. Kalau sudah greenhouse ya yang tertutup semua, yangaauk juga dibatasi. Kalau tidak ya sama saja, tadi saya lihat ada tanaman yang diserang penyakit. Untuk pupuknya ini sudah bagus karena pakai organik dan pupuk kandang," pesannya kepada warga Desa Pondok.

(***)

Editor: Arbian T

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x