Network
Portal Pekalongan – Kesedihan dan tangisan air mata akan mengiringi momen ketika baru saja kehilangan anggota keluarga untuk selamanya atau meninggal dunia.
Ditinggal orang yang dicintai terutama keluarga memang menyesakkan dan menimbulkan air mata yang jatuh karena kesedihan.
Apabila keluarga yang ditinggalkan menangis atau meneteskan air mata maka akan menghambat arwah ke alam barzah, begitulah tanggapan yang tak jarang ditemukan.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Suami Meninggal Duluan, Istri Menikah Lagi di Akhirat Bersama Suami yang…
Lalu apakah pernyataan itu benar? Apakah benar arwah akan disiksa karena keluarganya menangis?
Buya Yahya menanggapi anggapan tersebut dalam video yang diunggah pada 7 Maret 2019 di kanal YouTube.
Buya Yahya menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melarang seseorang untuk menangisi kehiilangan berupa kematian.
Rasulullah SAW juga pernah menangis ketika ditinggalkan putranya Ibrahim meninggal dunia.
Apabila keluarga menangis karena sedih kehilangan orang yang meninggal, maka hukumnya tidak apa-apa dan bukan sebuah dosa.
Dalam video tersebut Buya Yahya turut menegaskan bahwa tangis bukanlah sebuah dosa.
Baca Juga: Inilah Waktu yang Tepat Untuk Vaksinasi Dosis Kedua
“Jangan menahan tangis kesedihan, terutama bagi seorang wanita yang ditinggal suaminya wafat,” jelasnya.
Adapun yang perlu diketahui bahwa hal yang tidak boleh dilakukan seseorang atas kematian adalah tidak rela dengan takdir yang diberikan Allah SWT karena telah memanggil orang tersebut untuk kembali kepadaNya.
“Jangan sampai emosi ketika menangis hingga mendorong seseorang merobek baju atau memukul wajah sendiri,” ungkapnya.
Kemudian dijelaskan bahwa hal yang menjadikan arwah disiksa yaitu jika air mata jatuh ke mayit, namun saat hidup mayit pernah sengaja berpesan atau berwasiat agar keluarganya menangis saat dia meninggal nanti.
Begitulah penjelasan Buya Yahya tentang benarkah arwah akan disiksa apabila terkena air mata keluarga.***
