Suka Duka Sopir Bus Malam: Mangan Koyo Ratu, Turu Koyo Asu

13 Mei 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi. Bus malam pun sein kiri nyalip kanan jadi harus hati-hati karena mirip emak-emak yang sein kanan tapi belok kiri. /Dok. Internet via PMJ News/

PORTAL PEKALONGAN - Apa suka duka seorang pengemudi bus malam? Pemilik akun FB @Tackadesh punya segudang pengalaman terkait hal itu.

Di laman id.quora.com, @Tackadesh, mantan supir bus malam, tinggal di Jakarta (2006-sekarang) yang memiliki 1.788 follower dan di akunnya ada 4 juta tayangan konten.

Berikut ini jawaban lengkapnya:

Sopir bus malam iku mangan koyo ratu turu koyo asu. Artinya, sopir bus malam itu makan seperti raja dan ratu namun tidurnya seperti anjing.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Trans Putera Fajar Berisi Rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Polisi: Tak Ada Jejak

"Setiap kali beristirahat di rumah makan, kami dilayani bak seorang raja. Makan sepuasnya dengan menu yang beraneka ragam. Ditemani tawa renyah dan senyum genit mbak pelayan. Plus kopi dan rokok gratis tuk bekal di jalan," katanya.

Tiba waktunya tidur semua kemewahan itu sirna.

"Kami tidur di sebuah celah kecil antara toilet dan kaca belakang bus. Tepat di atas mesin. Sulit untuk terlelap. Saat mulai terlelap sudah harus bangun lagi. Aplusan nyetir. Selesai perjalanan kami terbiasa tidur di emperan terminal. Dalam bagasi bus. Menghirup debu asap dan aroma pesing terminal."

Baca Juga: Ini Dia! Wajah Baru Suzuki Satria FU 150 Rajanya Kecepatan Jalanan


Kaum Proletar yang Nyetir ala Schumacher

Kami dipandang dan disegani saat kami sedang menyetir bus.

Dengan satu kedipan lampu sein, orang akan memberi kami jalan.

Satu raungan klakson, semua menyingkir dari jalan kami.

Tak ada yang menghalangi kami berpacu dengan waktu.

Gas kami injak dalam-dalam, RPM menempel di garis merah.

Meliuk mencari ruang jalan yang bisa kami lewati.

Kami tak ingin terlambat ke kota tujuan.


Turun dari kemudi semua langsung berubah.

Kami bukan siapa-siapa.

Kami adalah kasta rendah.

Banyak yang mencibir pekerjaan kami.

Tak ada orang tua yang setuju anaknya bercita-cita jadi pengemudi bus.

 Baca Juga: Tampil Mewah dengan Teknologi Tinggi, Begini Fitur Yamaha XMAX 250 TECH MAX 2024

Tampang parlente kantongnya kere.

Aslinya kami bertampang sedikit di bawah rata-rata ketampanan level nasional.

Tapi begitu kami memakai seragam kebesaran dan bersanding dengan mewah dan gagahnya bus kami, autoganteng 3× lipat!

"Jangan melirik, nanti tertarik".

"Ada saja lho wanita yang naksir sama kami. Dari ABG sampai STW. Di mata mereka, kami itu keren, kharismatik. Hahaha. Mereka tak tahu saja sengsaranya punya pasangan yang sok iye, sok keren macam kami. Cukuplah istri-istri kami (istri saya cuma satu & tak niat nambah istri) di rumah yang terjebak tebar pesona kami. Mungkin mereka menyesal tapi apa daya anak sudah berentet."

Baca Juga: Agar Studi Tur Berjalan Lancar, Aman, dan Selamat, Simak Masukan Ilmuwan Banjarnegara Ini

Lalu, apakah ketampanan kami berbanding lurus dengan isi dompet kami?

Ternyata tidak, saudara-saudara!

Isi dompet kami pas-pasan.

Bayaran yang kami terima sudah pasti ditagih nyonya di rumah.

Iming-iming bonus kadang gagal kami raih.

Baca Juga: Simak Cara Mengetahui Penerima Bansos yang Masih Aktif

Bonus on time performance hangus gegara pemakaian BBM melebihi kuota dari kantor.

Capek-capek jadi Schumacher eh solarnya tekor.

Bonus mulus hangus karena checker di pool menemukan body bus lecet/penyok. Yang ada malah kena klaim perbaikan dari kantor.

Bonus full seat tak cair karena ada beberapa kursi yang kosong tak terjual.

Sedihnya kalau jumlah penumpangnya cuma kurang satu orang saja. Sakitnya tuh disini (nunjuk pusar).

Baca Juga: 355 Jamaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Dilepas, Pj Gubernur Jateng: Fast Track Sangat Membantu

Pulang malu tak pulang rindu.

Tugas kami mengantar penumpang ke kota tujuan untuk berbagai keperluan.

Ada yang berdinas, liburan, silaturahmi dan lain-lain.

Sementara kami malah tak pernah liburan bersama keluarga, jarang silaturahmi, jarang membelai istri. Kami merindukan itu semua.

Tapi kami malu untuk cepat pulang. Sebab yang kami dapat belum cukup untuk membiayai keluarga. Kalau sudah cukup, kami masih harus mencari lagi agar punya sedikit tabungan.

Akhirnya kamipun kembali ke cockpit.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Situs Belajar Excel Gratis, Pembelajaran Mulai dari Nol Cocok untuk Pemula

Ya begitulah suka duka seorang pengemudi bus malam, yang menjadi raja di jalanan, raja di rumah makan, namun jadi anjing saat tidur. Yang masih ingin memiliki suami sopir bus malam, silakan merapat hahaha...***

Editor: Ali A

Sumber: id.quora.com

Tags

Terkini

Terpopuler