Network
PORTAL PEKALONGAN - Zulkifli Zaini selaku Direktur Utama PT PLN (Persero) mengungkapkan beban keuangan perusahaan pelat merah tersebut.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan menaikkan tarif listrik, hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan Dirut PT. PLN, PT. KAI, dan PT. BPUI pada Rabu, 1 September 2021.
Zulkifli menyatakan bahwa apabila ingin PLN lebih baik maka tarif listrik harus naik.
"Kalau bapak ibu bertanya bagaimana supaya PLN lebih baik? Tarifnya ya harus naik. Sehingga antara tarif dengan biayanya itu Deltanya menjadi sedikit besar. Tapi kan kita paham bahwa tidak mungkin menaikkan tarif pada saat seperti ini," tutur Zulkifli Zaini.
Baca Juga: Pemerintah Akan Buka Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20, Tersedia Kuota untuk 2,8 Juta Peserta
Lantaran sering dicecar soal kinerja PT. PLN yang membukukan utang hampir Rp500 triliun, dia pun buka-bukaan.
"Saya ingin sharing kita investasi Rp75 triliun, bapak ibu berikan PNM (Penanaman Modal Negara) Rp5 triliun. Selisihnya kan Rp70 triliun. Dengan segala hormat, kami harus selalu pinjam dari luar, dari bank, dan lain-lain. Jadi itulah situasi PLN," kata Zulkifli Zaini.
Hal itu pun belum termasuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) di masa lalu, yang realisasinya cukup jauh dengan yang direncanakan.
"Itu belum kita bicara mengenai perencanaan RUPTL di masa lalu yang asumsi demand-nya naik 7 sampai 8 persen per tahun, kenyataannya, realisasi demand (permintaan) hanya 4,5 persen," ujar Zulkifli Zaini.
Artikel ini telah tayan di PIKIRAN RAKYAT dengan judul Dirut PLN Buka-bukaan Beban: Bagaimana Supaya PLN Lebih Baik? Tarifnya ya Harus Naik.
