Memahami Makna Tersirat dari Hari Pahlawan 10 November untuk Membangun Pendidikan Karakter Bangsa

- 9 November 2021, 11:30 WIB
Tanggal 10 November mengingatkan kembali peristiwa sejarah pertempuran Surabaya yang kemudian ditetapkan  sebagai Hari Pahlawan.
Tanggal 10 November mengingatkan kembali peristiwa sejarah pertempuran Surabaya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. /Freepik

 


PORTAL PEKALONGAN - Tanggal 10 November mengingatkan kembali peristiwa sejarah yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Peristiwa tersebut diawali insiden perobekan bendera merah putih biru di atas Hotel Yamato Surabaya.

Saat itu, Presiden Soekarno memerintahkan untuk gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Pertempuran kembali melawan penjajah Inggris pecah pada 30 Oktober 1945.

Saat itu rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan tentara Inggris. Pada pertempuran tersebut, jumlah kekuatan tentara Sekutu sekitar 15.000 pasukan.

Baca Juga: Kecewa dan Sedih Karena Patah Hati? Waspada Jangan Sampai Terkena Broken Heart Syndrome

Namun, sekitar 6000 rakyat Indonesia pun gugur dalam pertempuran melawan Sekutu pada peristiwa di Surabaya tersebut. Pertempuran rakyat Indonesia melawan Sekutu terjadi selama tiga minggu.

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu pun ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

Keputusan itu ditetapkan oleh Presiden Soerkarno. Kala itu Soekarno memutuskan juga menetapkan hari nasional bukan hari libur. Salah satunya yakni Hari Pahlawan pada 10 November.

Berdasarkan buku berjudul "Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempor 10 November" karya Abdul Waid, pertempuran itu dipicu oleh sejumlah hal.

Baca Juga: Mantap! Dua Tim Wakil Pekalongan Pastikan Tiket 10 Besar Liga 3 Jawa Tengah 2021

Peristiwa itu bermula setelah terjadinya kekalahan Jepang, kemudian rakyat dan pejuang Indonesia berupaya keras mendesak para tentara Jepang untuk menyerahkan semua senjatanya kepada Indonesia.

Sejarah Hari Pahlawan

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, situasi Indonesia belum stabil, saat itu Indonesia masih bergejolak terutama antara rakyat dan tentara asing.

Hari Pahlawan pada 10 November merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia.
Karena pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan, yang dikenal juga sebagai pertempuran Surabaya.

Baca Juga: Link Download Twibbon Hari Pahlawan 2021 Serta Cara Memasang Foto dan Bagikan ke Akun Medsos Kalian

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.

Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.

Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945.

Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Baca Juga: Ilmu Ini Penting Banget untuk Bunda! Inilah Manfaat Imunisasi pada Tubuh Bayi

Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.

Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera merah putih. Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu mengibarkan bendera Indonesia, merah putih.

Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing, karena Ploegman

mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan tersebut. Hingga mengakibatkan Ploegman tewas dicekik oleh Sidik di Hotel Yamato, sehingga terjadi ricuh.

Baca Juga: Sinopsis Gopi Drama India ANTV Episode 236 Hari ini: Ahem Pura-Pura Khawatir ke Kokila

Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera tinggal tersisa menjadi merah putih.

Kemudian pada 29 Oktober, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata. Namun keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas

tertembak hingga mobil yang ditumpanginya diledakan oleh milisi.

Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tau! Inilah Arahan Ibu yang Baru Melahirkan untuk Bayinya

Tak hanya itu, mereka pun meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945.

Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah hingga terjadi pertempuran 10 November. Perang antarkedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu. Tokoh perjuangan yang menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Sutomo, KH Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah.

Di balik pertempuran yang diperingati sebagai Hari Pahlawan terdapat makna yang tersurat di dalamnya.

Kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan setelah kemerdekaan muncul dalam buku sejarah pelajaran sekolah mulai dari SD hingga SMA.

Baca Juga: Interupsi Anggota dalam Rapat Paripurna Tak Digubris Puan Maharani, Gimana Mau Jadi Capres Kalo Kayak Gini

Kisah tersebut tak hanya menunjukkan sejarah negara, melainkan juga mengajarkan keteladanan dan kepahlawanan yang bisa diambil contoh yang baik bagi anak-anak Indonesia, seperti kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, dan melakukan kewajiban dan hak. Hal tersebut berkaitan dengan pendidikan karakter bagi pelajar.

Dengan tujuan untuk mengenalkan makna tentang peringatan hari pahlawan dan bisa mengaplikasikan makna Hari Pahlawan kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi pelajar khususnya, untuk mempertahankan kemerdekaan bisa dilakukan dengan belajar tekun, meraih prestasi di bidang yang diminati dalam sagala bidang baik akademik maupun nonakademik, menolong teman yang sedang kesusahan, dan membiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, serta tolong kepada orang lain.

Baca Juga: Twibbon Hari Pahlawan 2021, Download dan Pasang pada Medsos Kalian, WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter

Pendidikan karakter seperti itulah yang bisa diambil makna dari peringatan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November.

Peringatan Hari Pahlawan juga sebagai aspirasi masyarakat dalam mengaplikasikan pendidikan karakter bagi siswa secara komprehensif. Karena saat ini dalam dunia pendidikan lebih mengutamakan penerapan pendidikan karakter bagi siswa.

Untuk menciptakan generasi yang tangguh menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2021, Kemensos: Makna Logo Tema Hari Pahlawan 2021 'Pahlawanku Inspirasiku'

Selain itu membentuk generasi yang mempunyai jiwa religius, kejujuran, sikap toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, kemandirian, demokratis, rasa ingin tahu, semangat, kebangsaan, cinta Tanah Air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli terhadap lingkungan, peduli sosial, dan rasa tanggung jawab.***

Editor: Ali A

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah