Misteri dan Sejarah Jembatan Perak atau Gladak Lumajang yang Dibangun sejak Zaman Kolonial Belanda

- 8 Desember 2021, 08:38 WIB
Jembatan Perak atau Gladak membentang di atas Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Jembatan Perak atau Gladak membentang di atas Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. /Tangkap layar Youtube/HENDRI EKO

PORTAL PEKALONGAN - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021, mengakibatkan rusaknya jembatan Perak atau Gladak yang menghubungkan antara wilayah Malang dengan Lumajang. Jembatan Perak atau Gladak ini dikabarkan ambruk akibat terjangan lahar dingin dari Gunung Semeru.

Konon ceritanya, jembatan Perak atau Gladak ini dibangun pada masa kolonial Belanda yang sudah dinonaktifkan sebagai cagar budaya. Kini sudah dibangun jembatan baru renovasi dari jembatan lama yang diaktifkan sebagai jalur tansportasi yang menghubungkan wilayah Malang dan Lumajang.

Seperti dilansir oleh Portalpekalongan.com dari Kabarlumajang.com dalam artikelnya berjudul "Sejarah dan Misteri Jembatan Gladak Perak Lumajang-Malang yang Dikabarkan Longsor Akibat Gunung Semeru Meletus".

Baca Juga: Paspampres Kecolongan? Presiden Jokowi Dilempar Kertas oleh Pria Misterius Saat Tinjau Erupsi Gunung Semeru

Jembatan legendaris Perak atau Gladak merupakan penghubung Malang dan Lumajang, persisnya di kawasan Piket Nol Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Selain dikenal warga karena merupakan salah satu fasilitas penting penghubung antarwilayah, jembatan Perak atau Gladak juga menyimpan misteri yang tak kalah santer, sebagai bagian dari sejarahnya.

Menurut sejarahnya, jembatan dengan panjang 100 meter dan lebar sekira 4 meter ini dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda pada 1925-1940.

Jembatan Perak atau Gladak membentang di atas Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah dari Ramalan Jayabaya

Susah untuk dibayangkan bagaimana proses pembangunan tersebut pada masa itu, dengan membelah bebatuan besar cadas yang letaknya berada di tepi jurang dalam.

Saat pembangunan jembatan masih menggunakan alat-alat pembangunan yang masih sederhana. Maka misteri jembatan Perak atau Gladak sudah bermula sejak masa-masa pembangunannya, yang diperkirakan menelan banyak korban jiwa dari para pekerja pribumi. Banyak dari mereka diperkirakan tewas terjatuh ke Sungai Besuk Sat.

Menurut cerita dari warga sekitar, beberapa warga dan pengendara yang melintasi jembatan ini mengaku melihat penampakan orang yang tiba-tiba muncul, atau mendengar suara jeritan dan minta tolong.

Baca Juga: Peduli Semeru, PMI Banjarnegara Salurkan Bantuan Sayur

Hal itu membuat sebagian masyarakat percaya bahwa misteri dari jembatan Perak atau Gladak ini sebagai penyebab banyaknya kecelakaan selain karena lokasi pada tikungan yang tajam dan curam.***

Editor: Ali A

Sumber: kabarlumajang.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x