Network
PORTAL PEKALONGAN - Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Jawa Tengah mulai menjaring usulan program kegiatan dari para anggotanya. Penjaringan itu dilakukan melalui google form yang diunggah di grup WhatsApp Satupena Jawa Tengah yang saat ini beranggotakan sekitar 170 orang.
Bagi Anda yang berminat, masih terbuka kesempatan bergabung menjadi anggota Satupena lho. Namun sebelum bergabung ada baiknya mengenal dulu tentang apa itu Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena? Apa saja program kegiatannya?
Ketua Umum Satupena Jateng. Gunoto Saparie menjelaskan, Satupena adalah perkumpulan penulis lintas generasi dan lintas genre yang lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 26-29 April 2017.
Baca Juga: Pengurus Lengkap Satupena Jateng Telah Ditetapkan, Selain Seksi-Seksi Ada Korwil dan Korda
“Dalam kongres pertama di Solo itu terpilih Nasir Tamara sebagai Ketua Umum Satupena periode 2017-2021. Nama semula organisasi ini adalah Persatuan Penulis Indonesia Satupena. Namun kemudian ada perubahan Anggaran Dasar, yang antara lain mengubah nomenklatur Persatuan Penulis Indonesia Satupena menjadi Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena,” jelas Gunoto kepada Portalpekalongan.com, Selasa 8 Maret 2022.
Awal terbentuknya Satupena saat itu, lanjut Gunoto, bermula dari berlangsungnya acara “Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF)” di Magelang, Jawa Tengah, pada 8 Oktober 2016.
“Dalam acara itu muncul gagasan untuk menyatukan para penulis dari berbagai genre penulisan ke dalam satu wadah. Tujuan Satupena di antaranya meningkatkan kesejahteraan penulis, meningkatkan kapasitas, penguatan profesi, melindungi hak atas karya, dan kebebasan untuk menulis. Kemudian rapat umum anggota pada 15 Agustus 2021 kepemimpinan Satupena Pusat beralih dari Nasir Tamara ke Denny JA hingga saat ini,” ungkap Gunoto.
Baca Juga: PRMN dan KNPI Jawa Barat Sepakat Tingkatkan Literasi Digital Kaum Muda di Jabar
Dia menambahkan, Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena dibentuk berskala nasional di bawah pengurus pusat. Kemudian ada kepengurusan di setiap provinsi, bahkan diperluas dengan koordinator wilayah (Korwil) hingga koordinator daerah (Korda) di tingkat kabupaten/kota.
