Munas Aliansi BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan, Unnes Kembali Dipercaya Menjadi Koordinator Pusat

- 21 Mei 2022, 19:38 WIB
Munas Aliansi BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan,  Unnes kembali dipercaya menjadi koordinator pusat.
Munas Aliansi BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan, Unnes kembali dipercaya menjadi koordinator pusat. /Dok BEM Unnes


PORTAL PEKALONGAN - Musyawarah Nasional atau Munas Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) Kerakyatan kembali mempercayakan Universitas Negeri Semarang (Unnes) menjadi kordinator pusat dan deklarasikan arah gerak bertepatan dengan peringan 24 tahun Reformasi.

Mumas Aliansi BEM SI Kerakyatan ke-XV tahun ini dilaksanakan pada 15-22 Mei 2022 dengan tuan rumah Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, Banjarmasin, Kalimatan Selatan.

Kegiatan Munas yang dihadiri oleh 234 kampus antara lain memiliki pembahasan pembacaan laporan pertanggung jawaban oleh Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan tahun 2021, evaluasi kepengurusan, deklarasi gerakan, hingga agenda penting pemilihan Koordinator Wilayah, Koordinator Isu, dan Koordinator Pusat untuk kepengurusan tahun ini.

Baca Juga: BEM Unnes Melaporkan Dugaan Pemotongan Dana Penelitian Dosen Tindak Pidana Korupsi di LP2M Semarang

Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali terpilih menjadi Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan yang dipimpin oleh Abdul Kholiq sebagai Presiden Mahasiswa BEM KM UNNES 2022. Abdul terpilih dengan didukung oleh suara 11 dari total 12 wilayah. Anggota yang tergabung dalam Aliansi BEM SI mendukung UNNES untuk melanjutkan eskalasi perjuangan yang sudah dilakukan selama setahun lalu.

Kordinator Pusat terpilih, Abdul Kholiq, menegaskan bahwa Aliansi BEM Seluruh Indonesia berkomitmen berjuang atas kepentingan bersama dan mengawal isu kerakyatan bersama gerakan rakyat lainnya. Aliansi BEM SI harus hadir ditengah-tengah rakyat dan memperjuangkan segala bentuk ketidakadilan yang dialami oleh rakyat.

Hal itu sejalan dengan Visi dan Misi yang dipaparkan Abdul saat mencalonkan diri sebagai Kordinator Pusat Aliansi. Adapun Visi dari Abdul adalah “BEM Seluruh Indonesia sebagai Intelektual Publik Melalui Politik Alternatif Secara Ekstra Parlementer yang Berorientasi Kerakyatan” dan misinya adalah Bottom Up Culture, Movement 5.0, Scientific Based Movement, Unity In Diversity, Change Oriented Movement . Hal tersebut diperkuat dengan nilai organisasi yang dibangun yakni Proaktif, Progresif, Resilien, Inklusif.

Baca Juga: 4 Tuntutan Mahasiswa BEM Kawal Terus Proses Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi Dana Penelitian LPPM Unnes

Arah gerak Aliansi BEM Seluruh Indonesia kedepan dibentuk berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan terhadap 3 ruang lingkup yaitu peran mahasiswa sebagai penggerak dan intermeditiatory actor; permasalahan bangsa dan negara; permasalahan BEM SI. Dari hal tersebut BEM SI berusaha hadir untuk menghadirkan gerakan yang berbeda dengan aliansi-aliansi yang lain, bukan sebagai langkah kompetitif melainkan kelengkapan dalam begerak. Di Momentum peringatan reformasi yang ke 24 tahun, Aliansi BEM SI juga kembali merefleksikan agenda reformasi yang belum selesai. Menguatnya kekuatan oligarki menjadi ancaman untuk demokrasi yang berujung kepada semakin menjauhnya rakyat dari kesejahteraan dan keadilan.

BEM SI lahir sebagai bentuk aliansi sehingga alur koordinasi dan gerak dilakukan secara koordinatif dan horizontal sehingga semangat gerak bersama pun tercipta. Koordinator pusat terpilih membawa visi “BEM Seluruh Indonesia sebagai intelektual publik melalui politik alternatif secara ekstra parlementer yang berorientasi kerakyatan” dengan segmentasi isu Lingkungan, Pendidikan Tinggi, Pendidikan Dasar dan Menengah, Hukum dan HAM, Korupsi, Informasi dan Teknologi, Energi dan Minerba, Agraria, Ekonomi dan Ketenagakerjaan, Kebudayaan dan Pariwisata, Perempuan, Ibu dan Anak, Politik dan Demokrasi, Pertanian dan Peternakan, dan yang terakhir Maritim.

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x