Abas bersama warga akan terus memantau perilaku Hendra di lingkungan, jika semakin berbuat aneh, terpaksa warga akan mengusir dari kampungnya.
Hendra tidak hanya sebagai pedagang cilok dan tukang becak, namun dia juga sebagai tukang pijat tradisional di rumahnya. Istrinya yang asli warga Kejambon sebagai buruh tukang cuci.
"Saat ini, Hendra hidup di rumah itu bersama istri dan kedua anaknya, serta dua keponakannya yang sudah yatim piatu," imbuhnya.
Artikel telah tayang di Portal Brebes judulnya "Pedagang Cilok di Tegal Ngaku sebagai Nabi utusan Allah, Warga Kejambon Geram"***