PORTAL PEKALONGAN - Mangkok Ayam Jago sedang jadi Google Doodle hari ini. Ada apa dibalik mangkuk Ayam Jago tersebut? simak selengkapnya.
Logo lukisan Ayam Jago seperti yang kita ketahui, biasanya dapat ditemukan di mangkuk putih, untuk hari ini kita bisa jumpai sebagai Google Doodle.
Lukisan Ayam Jago ini, bagi para penggemar kuliner terkhusus kuliner jajanan seperti bakso, soto, atau mie ayam sangat familiar bagi mereka.
Dikutip Portalpekalongan.com dari Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com, PT Lucky Indah Keramik adalah perusahaan yang menjadi pemegang merk lukisan Ayam Jago berdasarkan sertifikat pendaftaran.
Ternyata mangkuk Ayam Jago tak hanya fenomenal di nusantara, tetapi juga dapat dijumpai di Singapura, Taiwan, Malaysia, China.
Mangkuk Ayam Jago ini pernah muncul di salah satu adegan yang dibintanggi oleh Stephen Chow dalam Kung fu Hustle
Apabila anda pernah berpikir bahwa ternyata mangkuk Ayam Jago ini, memiliki ukurannya sendiri loh!
Ukuran mangkuk Ayam Jago, bagian atas memiliki diameter 16 cm, bagian bawah 9 cm, dan tinggi 6 cm.
Mangkuk Ayam Jago diketahui bukan berasal dari Indonesia karena terbukti adanya tulisan made in China di bagian bawahnya, namun asal mangkuk ayam jago ini belum dapat dipastikan .
Baca Juga: Cukup 3 Bahan Herbal Ini, Rematik Sembuh Total Tanpa Kambuh Lagi, Inilah Resep dr. Zaidul Akbar
Awal masuknya mangkuk Ayam Jago ke Nusantara yaitu melalui jalur perdagangan, saat para pedagang asal Tionghoa menyebar ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa mangkuk Ayam Jago asalnya dari Thailand, dibuktikan dari gambar ayam di mangkuk tersebut.
Gambar Ayam Jago di mangkuk itu melambangkan sebagai sosok ayam hutan yang telah dibudidayakan di daerah tersebut sejak tahun 8000 SM.
Simbol dari sosok Ayam Jago ini adalah menandakan kemakmuran, secara historis filosofi kemakmuran dan ayam ini sudah dikenal sejak zaman dinasti Ming, terbukti dari adanya gambar ayam pada masa China kuno.
Dalam budaya China kuno Ayam Jago katanya lekat dengan simbol kelancaran rizki, oleh karena itu para pedagang China kuno yang menggunakannya seolah menyisipkan harapan memperoleh rizki yang melimpah.
Filosofi Ayam Jago ini dapat dikaitkan dengan pepatah yang mengatakan jika seseorang harus bangun pagi agar rezeki mereka tidak dipatok ayam, yang artinya seseorang harus bekerja lebih giat, jika ingin mendapatkan rezeki yang melimpah.