Juru Bicara BIN Pastikan Hecker Bjorka Sebar Hoaks, Terkait Klaim Retas Data BIN, Presiden hingga Kasus Munir

- 11 September 2022, 16:01 WIB
Ilustrasi Badan Intelijen Negara (BIN).
Ilustrasi Badan Intelijen Negara (BIN). /PMJ News/Dok BIN


PORTAL PEKALONGAN - Seorang hecker dengan nama akun Bjorka tiba-tiba menggegerkan Indonesia. Setelah mengklaim telah berhasil meretas data-data Badan Intelijen Negara (BIN) dan presiden, berikutnya merilis artikel terkait kasus kematian aktivis antikorupsi Munir, dan menyatakan tahu siapa dalang dan pembunuh Munir yang sesungguhnya.

Dalam artikel tertanggal 11 September 2022 itu, Bjorka bahkan membuka nama-nama secara jelas yang disinyalir sebagai dalang dan pembunuh Munir. Dalam artikel itu, Bjorka menyebut beberapa nama yang diklaim olehnya sebagai dalang dan pembunuh Munir antara lain BIN, salah seorang ketua partai, hingga salah satu mantan presiden.

Baca Juga: Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Habib Zein Umar bin Sumaith Wafat, akan Dumakamkan Hari Ini

Namun sebelumnya, Sabtu 10 September 2022, BIN melalui juru bicara Wawan Hari Purwanto menyatakan bahwa klaim Bjorka telah berhasil meretas data-data rahasia BIN dan presiden adalah berita bohong atau hoaks. BIN memastikan saat ini seluruh dokumen lembaganya dan presiden masih terlindungi dengan baik, tidak ada yang diretas.

"Sampai saat ini masih aman, kita tetap berupaya karena ini user kita. Tentu saja segala apa yang menjadi dokumen ataupun surat-surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi," ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangan resminya, Sabtu 10 September 2022.

Dilansir Portalpekalongan.com dari Pmjnews.com, Minggu 11 September 2022, Wawan menegaskan BIN selalu memperkuat sistem keamanan sibernya dengan sistem enkripsi yang terus diperbarui. Pengamanan juga semakin diperketat dengan sistem persandian yang diklaimnya sulit diretas.

Baca Juga: Begini Cara Membersihkan Hati dari Prasangka Buruk Kata Habib Umar bin Hafidz, Simak Kisahnya!

"Sebetulnya dari dulu pun kita waspada, karena memang ancaman itu setiap saat bisa terjadi. Kita juga sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, maupun upaya tindak lanjutnya," tuturnya.

"Ini menjadi kedaulatan kita dan kita tidak ingin pertaruhkan ini untuk sesuatu yang ilegal," imbuhnya.

Wawan juga mendorung perlu adanya payung hukum untuk menangkal kejahatan siber yang mengincar data pribadi masyarakat. BIN mendorong DPR untuk segera mengesahkan rancangan undang-undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) menjadi undang-undang.

Halaman:

Editor: Arbian T

Sumber: Pmjnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x