Menanggapi kepanikan massal tersebut, BMKG membeberkan hasil pantauan terakhir situasi di Sesar Lembang yang belakangan banyak dibicarakan tersebut.
Staf Observasi Geologi Gempa Bumi Stasiun BMKG Bandung Ajeng Marina Utami menjelaskan, hingga saat ini belum ada aktivitas signifikan dari Sesar Lembang.
Baca Juga: SETELAH Cianjur, Hari Ini Garut, Berikut 6 Cara Evakuasi Gempa Bumi, Nomor 1 Paling Penting
"Sejauh ini belum ada aktivitas Sesar Lembang. Tapi BMKG dengan jaringan jauh lebih baik sekarang selalu memantau pergerakan Sesar Lembang selama 24 jam," ucap Ajeng, dikutip Sabtu, 3 Desember 2022.
Saat ditemui awak media di Balai Kota Bandung, dia juga menjelaskan bahwa per tahun 2022, Sesar Lembang terpantau hanya mengeluarkan gempa-gempa kecil yang sama sekali tidak berbahaya.
Lebih rincinya, Sesar Lembang mengitari tepi utara kota Bandung, dan beberapa di Selatan Gunung Tangkuban Perahu, salah satu gunung api yang hingga kini masih aktif di Indonesia.
Jika terjadi pergerakan, maka Sesar Lembang dapat menimbulkan adanya gempa tektonik bermagnitudo 6,8 hingga 7, serta longsor dan memiliki periode ulang sekitar 170 hingga 670 tahun.
Baca Juga: Inilah Resep Pernikahan Bahagia ala Gus Baha
Sedangkan, terakhir kali terjadi bencana alam hasil Sesar Lembang ialah sekitar 500 tahun lalu. Artinya, sejak rentang hari ini hingga 100 tahun mendatang, kemungkinan bencana akan selalu ada.***