Riset lain juga mengatakan bahwa panjang Sesar Lembang adalah antara 20 - 27 km.
Karena masalah ini, sebuah teknologi mutakhir yang dibantu teknologi penginderaan jarak jauh LIDAR (Light Detectin and Ranging) memperkirakkan bahwa total panjang Sesar Lembang yang diketahui adalah 29 km karena dari nol dari barat Sesar Lembang membentang dari daerah Padalarang, kemudian melewati Ngamprah, Cihideung, Lembang, dan Bukit Batu Lonceng (Cimenyan).
Sedangkan timur melewati Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, hingga Kabupaten Bandung.
Potensi Gempa Besar Sesar Lembang
Hasil kajian terbaru tahun 2017 laju pergeseran Sesar Lembang sekitar 3,0 - 5,5 mm per tahun.
Angka ini bertambah dari prediksi tahun 2011 yang menyebut laju pergeserannya 2,0 - 4,0 mm per tahun.
Selain itu, riset baru dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menemukan bahwa panjang sesar adalah 29 km, bukan 22 km (perkiraan 22 km menurut Google maps).
Hasil riset ini tak lepas berkat pemetaan citra profil morfologi dengan resolusi yang tinggi lewat penggunaan LIDAR (Light Detection and Ranging).
Dari data ini, dengan hitung-hitungan formula ahli paleoseismologi, diperolehlah data empiris soal potensi energi seismik yang dihasilkan saat Sesar Lembang aktif.
Paleoseismologi adalah studi batuan kuno dan sedimen untuk bukti peristiwa seismik, seperti gempa bumi dan tsunami, dari zaman sebelum catatan disimpan.