Avanger 'Pasukan' Bentukan BNPB, Siap siaga jika Gempa Sesar Lembang, Awas Cimahi Zona Merah!

- 5 Desember 2022, 08:19 WIB
Ilustrasi: beginilah 3 fakta mengerikan Sesar Lembang yang bisa sebabkan gempa besar di kota Bandung dan sekitarnya
Ilustrasi: beginilah 3 fakta mengerikan Sesar Lembang yang bisa sebabkan gempa besar di kota Bandung dan sekitarnya /Mapay Bandung/Pixabay/Anglelo_Giordano



PORTAL PEKALONGAN - Jika terjadi gempa akibat Sesar Lembang akankah berpotensi menghancurkan Kota Bandung.

Penanggulangan bencana di Sesar Lembang sedang disiapsiagakan di sekitar Kabupaten Bandung Barat maupun sekitar Kota Bandung.

Dilasir Portal Pekalongan dari Wikipedia, sebuah komunitas pun dibentuk untuk menanggulangi bencana yang dinamai dengan "Avenger" yang merupakan relawan bancana yang dibentuk BNPB.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Senin 5 Desember 2022, Saksikan Masha and the Bear Hingga Sadako

Meskipun begitu, banyak warga bandung maupun KBB dalam menghadapi bencana yang akan mendatang.

Oleh karena itu, BNPB membentuk beberapa komunitas yang seluruh anggotanya merupakan warga setempat.

Wikipedia menyebutkan bahwa Kota Cimahi masuk dalam Zona Merah.

Kota Cimahi sebagai wilayah yang paling terdampak gempa Sesar Lembang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi merilis data potensi kerusakan akibat Sesar Lembang.

Dari hasil kajian dan pemetaan, Cimahi bisa terdampak amplifikasi gempa dua kali lebih besar dibanding wilayah yang berada di urat sesar.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Senin 5 Desember 2022, Saksikan Live Fokus Hingga Madura United FC vs PSIS Semarang

Jarak Sesar Lembang ke gedung Pemerintahan Kota Cimahi yang merupakan objek vital hanya berkisar 5,8 sampai 6 kilometer.

Jika Sesar Lembang menimbulkan gempa, ini dapat berpotensi besar pada Kota Cimahi dan dapat menyebabkan kerusakan maksimal dan korban jiwa yang masif dan yang tidak dapat terhindarkan.

Oleh karena itu, BPBD Kota Cimahi terus melakukan sosialisasi dan mitigasi sebagai upaya pengurangan risiko bencana.

BPBD selalu meminta masyarakat agar selalu waspada terhadap gempa yang akan datang.

Misteri Gempa Sesar Lembang

Di wikipedia juga disebutkan pertanyaan mengenai kapan terjadinya gempa dari Sesar Lembang yang hingga kini masih misteri.

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Senin 5 Desember 2022, Saksikan Siapa Mau Jadi Juara Hingga Bioskop TransTV Vice

Penelitian mengenai Sesar Lembang sekitar tahun 1940, ahli bumi atau geolog asal Belanda, R.W. van Bemmelen mencoba untuk mengetahui kapan Sesar Lembang akan menyebabkan gempa.

Riset Sesar Lembang disertakan dalam The Geology of Indonesia (1949), kitab babon yang ditulis oleh van Bemmelin untuk para geolog Indonesia.

Ia menyebut pertama kali Sesar Lembang aktif sekitar 100.000 tahun yang lalu, bertepatan dengan pembentukan Kaldera Gunung Sunda yang artinya Sesar Lembang terbentuk bersamaan dengan Kaldera tersebut.

Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 : Motor Sport Full Fairing Paling Laris di Kelasnya, Berikut Harga dan Spesifikasi lengkap

Pada tahun 1996, Penelitian Jan Nossim di Kampung Panyairan, Cihideung, menunjukkan pertama kali Sesar Lembang aktif sekitar 24.000 tahun silam.

Sebuah Sesar disebut aktif jika ia pernah bergeser pada Holosen, dimulai 11.500 tahun lalu hingga sekarang.

Jelas, jika mengacu pada penelitian van Bemmelin dan Nossim, Sesar Lembang tidak masuk dalam kategori Sesar Aktif.

Namun Argumen ini belakangan berusaha dipatahkan oleh para peneliti setelahnya.

Sejak tahun 2006, para ahli dari Geoteknologi LIPI, ITB, Kemenristek, serta beberapa instensi lain, melakukan dua metode lewat pengamatan GPS (Sistem Pemosisi Global) di daratan dan penggaliian hasil longsoran tanah.

Baca Juga: Contoh Soal Penilaian Akhir Semester PAS IPA Kelas 6 SD MI Lengkap Terbaru dan Kunci jawaban Part 2

Hasilnya diketahui lima tahun kemudian pada 2011 bahwa Sesar Lembang dinyatakan aktif. Penelitian ini terus berlanjut hingga sekarang.

Temuan mencengangkan di dapat dari penggalian di Batu Lonceng dan Panyairan setidaknya sudah dua kali gempa bumi besar terjadi di Bandung.

Kesimpulan ini berdasarkan penggalian lapisan kontur tanah—atau dalam istilah geologi, struktur beban yang berkelok-kelok.

Bentuk berkelo-kelo memanjang ini menandakan gempa bumi besar pernah terjadi.

Struktur beban terbentuk akibat guncangan atau getaran tanah menekan lapisan tanah di bawahnya sehingga membentuk batas-batas yang berkelok-kelok.

Mengacu momen aktifitas gempa terakhir pada tahun 2011, patahan ini tidak bergerak selama 557 tahun.

Baca Juga: Gempa Sesar Lembang Berpotensi Hancurkan Kota Bandung? Apa Kaitan Gonggongan Anjing dan Bekas Danau Purba?

Data BMKG selama empat bulan terakhir, di kawasan Cisarua itu sudah terjadi lima gempa berskala kecil.

Ini mendorong pertanyaan yang lebih krusial: kapan sesar Lembang bergerak serempak dan menghasilkan gempa besar?.

Sampai sekarang, belum ada teknologi yang bisa memprediksi secara persis soal waktu gempa dan lokasi pusat gempa.

Baca Juga: Tak Sanggup Menolak: Yamaha Fazzio Thailand Hadirkan Fitur Canggih Warna Menarik,Intip Harga serta Spesifikasi

Kejadian-kejadian gempa mikro di sekitar kawasan Sesar Lembang, sebagaimana berlangsung selama ini, hanya memberi indikasi kekuatan gempa mendatang.***

Editor: Ali A

Sumber: Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x