Network
Portal Pekalongan - Hari Ibu terlahir sebagai upaya Bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.
Selain itu, peringatan Hari Ibu juga merupakan salah satu momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta perjuangan perempaun yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
Awalnya, pergerakan perempuan Indonesia ditandai dengan perjuangan para pahlawan perempuan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Tjuk Njak Dien di Aceh, Nyi Ageng Serang di Jawa Barat, hingga R.A Kartini di Jawa Tengah.
Baca Juga: Profil Suku Bajo yang Menginspirasi Sutradara Film Avatar The Way of Water
Selanjutnya, pergerakan perempuan bertransformasi melalui perkumpulan pada awal era Budi Utomo tahun1908. Di era tersebut, mulai bermunculan perkumpulan perempuan nasional, seperti Aisiyah, Wanita Katolik, hingga Putri Merdeka.
Melansir channel youtube Halo Edukasi, menjelaskan tentang sejarah Hari Ibu Nasional yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember serta makna dibalik peringatan hari ibu.
Kongres pertemuan ke 1 yang pertama kali di adakan di kota pelajar Yogyakarta pada tanggal 22 -2 5 Desember 1928. Kongres ini dihadiri oleh beberapa tokoh pahlawan perempuan perjuangan pergerakan kemerdekaan yang berasal dari 12 di Jawa dan Sumatra. Dalam kongres ini diputuskan bahwa telah dibentuk Perikatan, Perkoempoelan Perempoean Indonesia atau disingkap PPPI.
Namun pada tahun 1929 atau satu tahun setelah PPI dibentuk, kemudian berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia atau PPII.
Baca Juga: Sambut Natal dan Tahun Baru, MTI Sampaikan Jangan Abaikan Keselamatan dalam Perjalanan
Kongres Perempuan Indonesia ke 2 digelar pada tahun 1935 di Jakarta. Dalam kongres ini membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia yang intinya menetapka perempuan Indonesia sebagai pihak yang berkewajiban untuk mendidik generasi baru yang sadar akan nasionalisme.
Kongres pertemuan ke 3 diadakan di Kota Kembang, Bandung Jawa Barat. Pertemuan ini terjadi pada tahun 1938. Dalamkongres inilah membentuk kesepakatan bahwa Tanggal 22 Desember adalah diperingati sebagai Hari Ibu di Negara Indonesia.
Hal ini didasari oleh Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari Ibu diperingati sebagai Hari Nasional di Indonesia pada setiap tanggal 22 Desember setiap tahunnya.
