Kota yang maju bukanlah kota di mana orang miskin menggunakan mobil, melainkan kota yang bahkan membuat orang kaya menggunakan transportasi umum. (Enriq ue Penalosa)
PORTAL PEKALONGAN - Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat menyitir pernyataan Enriq ue Penalosa (Walikota Bogota, Columbia, 1998-2000) tentang definisi kota maju.
Djoko Setijowarno menyatakan bahwa sebuah kota dikatakan maju bukan sebuah kota yang seluruh penduduknya, baik kaya maupun miskin menggunakan mobil pribadi.
Djoko Setijowarno yang juga akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang ini mencontohkan kondisi kekinian di Indonesia.
Saat ini, kata Djoko Setijowarno, DKI Jakarta merupakan daerah yang dinilai paling representatif untuk digunakan sebagai contoh bagi kota-kota lain di Tanah Air, karena dengan adanya BRT Trans Jakarta yang telah terhubung angkutan feeder (Jaklingko) sebagai angkutan pengumpan.
Serta dukungan kerjasama dari moda lain seperti KCI, MRT, LRT, Kereta Cepat yang terkoneksi atau terintegrasi.
Data dari PT Trans Jakarta (Mei 2023), saat ini Trans Jakarta memiliki 394,4 km panjang koridor dan 2.326,3 km non koridor.