Jalan Trans Papua Hampir Selesai, Integrasikan Wilayah Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan Terluar

- 14 Agustus 2023, 02:56 WIB
Ilustrasi transportasi di perbatasan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ilustrasi transportasi di perbatasan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). /Dok Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)./


PORTAL PEKALONGAN - Data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR (2022) menyebutkan jalan pararel perbatasan dan akses perbatasan Kalimantan, yakni Jalan Trans Papua  sepanjang 2.209,93 km sudah terbangun dan hampir selesai.

Panjang jalan pararel tersebut dua kali panjang jalan pantura di Pulau Jawa dari Merak hingga Banyuwangi.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengungkapkan, transportasi memiliki fungsi strategis dalam merekatkan dan mengintegrasikan wilayah NKRI.

Baca Juga: PENGUMUMAN! KAI Diskon Harga Tiket Kereta Api 78 Persen Spesial HUT ke-78 RI, Simak Tujuan dan Syaratnya

"Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencanangkan pembangunan jalan pararel perbatasan dan akses perbatasan di Kalimantan, yakni Jalan Trans Papua sebagai fasilitas sarana prasarana transportasi laut dan udara di wilayah perbatasan," ungkap Djoko.

Menurut dia, dengan adanya pembangunan infrastruktur sektor transportasi pada wilayah Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK), diharapkan dapat mendorong pusat pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat mengurangi ketimpangan/ketidaksetaraan antarwilayah.

"Pembangunan di kawasan perbatasan tahun 2023 dianggarkan Rp 503 miliar untuk 12 provinsi dengan 54 kegiatan (Kemenhub, 2023)," ujarnya.

Dia memaparkan, di Kalimantan ada tiga provinsi yang dibangun jalan pararel perbatasan1.832,13 km, yakni Prov. Kalimantan Timur 406.26 km, Prov. Kalimantan Utara 614,55 km dan Kalimantan Barat 811,32 km. Sementara jalan akses perbatasan berada di Prov. Kalimantan Utara sejauh 377,8 km.

Sementara untuk transportasi udara, sejumlah bandara terbangun di wilayah perbatasan, seperti Bandara Letung di Pulau Jemaja (Kab. Anambas, Prov. Kep. Riau), Bandara Tambelan di Pulau TambelanBesar (Kab. Bintan, Prov. Kepulauan Riau), Bandara David Constantin Saudaledi Pulau Rote (Kab. Rote Ndao, Prov. Nusa Tenggara Timur), BandaraTardamu di Pula Sawu (Kab. Sabu Raijua, Prov. Nusa Tenggara Timur), Bandara Mopah di Merauke (Kab. Merauke, Prov. Papua Selatan), Bandara Tanah Merah (Kab. Boven Digul, Prov. Papua Selatan), Bandara Ewer di Pulau Ewer (Kab. Asmat, Prov. Papua Selatan), Bandara Miangas di Pulau Miangas (Kab. Talaud, Prov. Sulawesi Utara).

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x