Terkait Pelayanan Angkutan Barang Perintis, Ini Kata Pakar Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno

- 12 Februari 2024, 06:51 WIB
Djoko Setijowarno menyatakan bahwa Program subsidi angkutan barang perintis dapat digunakan sebagai salah satu instrumen untuk mengurangi angkutan barang kelebihan dimensi dan muatan (over dimension and over load).
Djoko Setijowarno menyatakan bahwa Program subsidi angkutan barang perintis dapat digunakan sebagai salah satu instrumen untuk mengurangi angkutan barang kelebihan dimensi dan muatan (over dimension and over load). /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Pakar Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno menyatakan ada kendala teknis yang krusial terkait penerapan Pelayanan Angkutan Barang Perintis.
Djoko Setijowarno menjelaskan, salah satu kendala teknis dan cukup krusial dalam penerapan Pelayanan Angkutan Barang Perintis adalah banyak jalan dan jembatan yang dilewati banyak yang rusak.

"Teruma jalan dan jembatan ruaas kabupaten. Padahal kriteria pelayanan angkutan barang perintis adalah belum tersedia aksesibilitas yang terjangkau, sifat pelayanan tidak boleh berhenti, operasional disesuaikan dengan permintaan pengiriman barang dan belum cukup tersedia angkutan barang,' kata akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang ini.

Baca Juga: Untuk Menangani Truk ODOL, Pakar Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno Menyarankan Pemerintah Melakukan Ini

Djoko Setijowarno yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu menambahkan bahwa Tahun 2024, ada enam provinsi yang mendapat subsidi angkutan barang.

"Tahun lalu lima provinsi (Provinsi Aceh, Prov. Kepulauan Riau, Prov. Kalimantan Utara, Prov. Papua dan Prov. Papua Selatan), tahun 2024 ditambah dengan Provinsi Maluku Utara. Panjang jaringan jalan yang dilintasi angkutan barang perintis untuk 10 lintasan adalah 1.151,6 kilometer."

Lintas Pelabuhan Nunukan – Ibukota Kabupaten Nunukan (Provinsi Kalimantan Utara) sejauh 7 km.

Di Provinsi Kepulauan Riau di lintas Pelabuhan Selat Lampa – Ibukota Kabupaten Natuna (56 km).

Di Provinsi Papua Selatan ada dua lintasan, yaitu lintas Pelabuhan Pomako – Ibukota Kabupaten Mimika (80 km), dan lintas Pelabuhan Merauke – Ibukota Kabupaten Bovendigul (429 km).

Baca Juga: Jajanan Ikonik Semarang yang Harus Anda Cicipi

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Djoko Setijowarno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x