PSIS dalam Sejarah: Line-up 'The Dream Team' PSIS, Gagal Juara Liga Indonesia Tetap Juara di Hati Suporter

14 Oktober 2021, 18:48 WIB
Kandidat Pemain Asing PSIS Semarang Dampingi Bruno Silva dan Hari Nur: Dia Punya Umpan Akurat /psis.co.id/

PORTAL PEKALONGAN - Final Liga Indonesia 2006 di Stadion Manahan, Solo, masih meninggalkan banyak kenangan bagi "The Dream Team" PSIS Semarang dan para suporter fanatiknya.

Walaupun gagal meraih juara di partai puncak Liga Indonesia 2006 namun skuat PSIS Semarang pada saat itu oleh sebagian besar suporternya masih dianggap sebagai yang terbaik hingga saat ini.

Skuad PSIS Semarang yang waktu itu dijuluki "The Dream Team" harus meratap pilu setelah gol semata wayang Cristian Gonzales menghempaskan mimpi PSIS Semarang dan membawa Persik Kediri menjuarai Liga Indonesia 2006.

Baca Juga: PSIS Semarang Wajib Menang Lawan Persik Kediri, Target Poin Penuh untuk Amankan Posisi Papan Atas

Bermain impresif sepanjang musim kompetisi itu, "The Dream Team" PSIS Semarang harus mengakui keunggulan Persik Kediri di Final Liga Indonesia 2006.

Kekalahan tersebut membuat PSIS Semarang harus membuang mimpinya meraih gelar juara kasta tertinggi sepakbola Indonesia untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah.

Sebelumnya PSIS Semarang telah berhasil merengkuh gelar juara Perserikatan pada 1987 dan juara Liga Indonesia 1998.

Berikut susunan pemain "The Dream Team" PSIS Semarang pada Liga Indonesia 2006 lalu saat dikomandoi oleh Pelatih kawakan Sutan Harhara yang menggantikan Bambang Nurdiansyah.

Baca Juga: PSIS Semarang Waspadai Motivasi Persik Kediri, Jaga Konsistensi dan Persiapkan Eksekusi Bola Mati

Lini Belakang

I Komang Putra menjadi andalan di bawah mistar PSIS Semarang. Kiper kawakan yang turut membawa PSIS Semarang juara pada musim 1999 itu tetap piawai menjaga gawang Mahesa Jenar aman terkendali.

I Komang Putra yang telah berusia 34 tahun pada waktu itu dilapisi kiper senior lainnya yang juga handal, Agus Murod dan Basuki Setyabudi.

Di depan I Komang Putra, berjejer pemain belakang tangguh Maman Abdurahman, Idrus Gunawan, dan dua ekspatriat asal Kamerun Zoubairou Garba serta Fofe Kamara yang saling mengisi.

Baca Juga: Siap Hadapi Persik Kediri, Tim Pelatih PSIS Fokus Jaga Rekor Tak Terkalahkan

Idrus Gunawan beroperasi sebagai bek kanan yang rajin maju membantu ketika PSIS Semarang menyerang. Sedangkan posisi bek kiri dipercayakan kepada Zoubairou Garba.

Rekan senegara Zoubairou, Fofe Kamara yang jangkung kokoh berduet dengan Maman Abdurahman di tengah sebagai bek sentral.

Barisan Gelandang

Permainan impresif PSIS Semarang selama kompetisi Liga Indonesia 2006 berlangsung banyak ditentukan oleh gelandang-gelandangnya yang berbakat, lincah serta memiliki skill mumpuni.

Bermain kreatif dengan umpan-umpan pendek yang cepat maupun bola-bola panjang langsung menusuk ke lini pertahanan lawan menjadikan permainan PSIS Semarang sangat praktis namun taktis.

Baca Juga: Duel Bersejarah PSIS Vs Persik di Manahan: Bertabur Bintang PSIS Gagal Juara Liga Indonesia 2006

Dua pemain muda Muhammad Ridwan dan Modestus Setiawan banyak mencuri perhatian. Terutama Muhammad Ridwan yang memiliki kelincahan dan kecepatan berlari sehingga mampu menusuk serta mengobrak-abrik pertahanan lawan dari sektor sayap.

Muhammmad Ridwan dan Modestus Setiawan didampingi dua gelandang senior Yaris Riyadi dan Suwita Pata yang mampu membimbing kedua juniornya tersebut untuk semakin berkembang.

Terdapat juga nama Harry Salisbury, winger dengan spesialisasi kaki kiri yang semakin menambah kekuatan gelandang PSIS Semarang.

Jenderal lapangan tengah PSIS Semarang pada waktu itu adalah Gustavo Hernan Ortiz yang memiliki tendangan kaki kiri keras. Dengan skill olah bola yang mumpuni, Ortiz menjadi pengatur serangan dan pemberi assist yang mumpuni.

Baca Juga: Pelatih Baru Ian Andrew Gillan Tiba, PSIS Siap Menggebrak Seri Kedua BRI Liga 1

Bahkan Ortiz juga memiliki kemampuan mencetak gol yang tinggi. Selama Kompetisi Liga Indonesia 2006, Ortiz mampu mencetak 10 gol untuk PSIS Semarang.

Kekuatan lini kedua PSIS Semarang semakin lengkap dengan kehadiran Miguel Domingez.

Pemain asal Paraguay ini memiliki kemampuan bola mati yang bagus sehingga sering dipercaya mengambil tendangan penjuru dan bebas selain Ortiz.

Lini Depan

Barisan penyerang PSIS Semarang pada musim kompetisi Liga Indonesia 2006 sangat ditakuti oleh tim lawan.

Nama-nama seperti Emanuel De Porras, Greg Nwokolo, Indriyanto Nugroho, Khusnul Yakin, dan Imral Usman mampu membuat pertahanan lawan gentar

Baca Juga: Sempat Dicap Mandul, Bomber Asing PSIS Semarang Berhasil Buktikan Diri saat Lawan Persebaya Surabaya

Emanuel De Porras adalah sosok sentral di lini depan dan menjadi mesin gol pada musim keduanya bersama PSIS Semarang.

Bersama Ortiz, penyerang asal Argentina tersebut sama-sama mencetak 10 gol pada musim kompetisi Liga Indonesia 2006.

Selain De Porras, ada Greg Nwokolo yang beberapa kali dipasangkan berduet dengan De Porras untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan.

Penyerang-penyerang lokal PSIS Semarang pada waktu itu juga tidak kalah berbahaya dan tajam bahkan sering kali menjadi penentu kemenangan PSIS Semarang.

Baca Juga: Baim Wong vs Kakek Suhud, Inilah Tiga Fakta Besar Konflik Mereka

Ketika Emanuel De Porras berhalangan, ada Imral Usman dan Indriyanto Nugroho yang bisa berperan menggantikan.

Selain nama-nama besar tersebut, penyerang muda Khusnul Yakin yang asli produk PSIS Semarang juga mampu bersaing dan menunjukkan ketajamannya dalam menjebol gawang lawan.

Demikian susunan pemain "The Dream Team" PSIS Semarang pada Liga Indonesia 2006 lalu yang nama-namanya masih tersimpan dan menjadi juara di hati suporter sebagaimana legenda-legenda PSIS Semarang lainnya.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler