Sempat Heboh, Uang Zakat Baznas untuk PKL Diwadahi Amplop Bertuliskan Nama Bupati Karanganyar

- 22 Juli 2021, 15:32 WIB
Para pedagang kaki lima (PKL) secara bergiliran mengambil bantuan sosial dana zakat Baznas Karanganyar di aula Disdagnakertrans. (Portal Pekalongan)
Para pedagang kaki lima (PKL) secara bergiliran mengambil bantuan sosial dana zakat Baznas Karanganyar di aula Disdagnakertrans. (Portal Pekalongan) /

Kepala Disdagnakertrans Martadi mengakui teledor soal itu. Dia memang tidak mengecek secara tuntas karena mengurusi banyak tugas terkait pandemi. Karena itu jika akhirnya timbul masalah dia mengaku itu kesalahan yang manusiawi.

‘’Begitu mendengar ada protes dari masyarakat karena amplop bantuan ada nama Bupati dan istri, saya langsung menyetop. Waktu itu baru 200-an dari 840 penerima. Dan saya minta amplop diganti yang polos saja biar tidak menimbulkan masalah,’’ kata dia.

Amplop yang dipakai itu memang asal comot dari staf dia yang mewadahi uang bantuan itu. Amplopnya kebetulan amplop untuk njagong Bupati. Karena itu ada tulisannya nama bupati dan istri.

Kalau saja amplop itu bertuliskan nama bupati saja sebetulnya tidak masalah. Sebab, bupati penanggungjawab pemerintahan di Karanganyar. Karena ada nama ibu bupati, sehingga bermasalah.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Sakit Butuh Transfusi Darah Yang Datang Rombongan dan Semua Hafal Aquran

Sekali lagi Martadi minta maaf sebab teledor. Dan seharusnya dari awal dia mengecek. Hanya karena pekerjaan itu sudah pernah dilaksanakan, dia menganggap biasa. Namun kini semua sudah berjalan biasa dan amplop yang dipakai polosan.

"Saya akui itu. Namun semua tetap sesuai prosedur karena jumlah yang diberikan tetap Rp300 ribu/orang, artinya dana itu sesuai. Kalau dikurangi jelas korupsi, dan itu salah. Tapi kan tidak, hanya amplopnya yang keliru. Harap maklum."***

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Portal Pekalongan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah