Presiden Jokowi Instruksikan Polri Tak Reaktif soal Mural 404: Not Found, Apaan sih? Ini Kronologinya

- 20 Agustus 2021, 09:45 WIB
Roy Suryo menilai mural 'Jokowi 404: Not Found' tidak mirip dengan wajah presiden, sehingga kenapa harus dihapus dan pembuatnya diburu.
Roy Suryo menilai mural 'Jokowi 404: Not Found' tidak mirip dengan wajah presiden, sehingga kenapa harus dihapus dan pembuatnya diburu. /Kolase foto/Twitter @KRMTRoySuryo2/Istimewa

Portal Pekalongan - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan aparat untuk tidak terlalu reaktif menanggapi munculnya mural 404: Not Found.

Hal itu diungkapkan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto kepada wartawan di Jakarta, Kamis 19 Agustus 2021.

Selain instruksi Presiden Jokowi, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto juga menyatakan bahwa sudah diinstruksikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya untuk lebih berhati-hati dan cermat dalam menangani suatu kasus.

Baca Juga: Kabar Gembira! Jihane Almira Chedid Menangkan Best National Costume pada Ajang Miss Supranational 2021

"Bapak Presiden tidak berkenan bila kami responsif terhadap hal-hal seperti itu. Demikian juga Bapak Kapolri selalu mengingatkan kami dan jajaran," kata Komjen Agus Adrianto.

Menurut Agus, untuk ekspresi kritis dan memberikan saran kepada Pemerintah adalah sah dilakukan. Apalagi, di negara yang menganut sistem demokrasi.

Namun, Agus menegaskan, apabila suara kritis sudah berujung pada fitnah ataupun hal yang memecah belah bangsa, pihak kepolisian akan langsung turun tangan melakukan penegakan hukum yang berlaku.

"Kritis terhadap pemerintah saya rasa tidak ada persoalan. Namun kalau fitnah, memecah belah persatuan dan kesatuan, intoleran ya pasti kami tangani," ujar Agus.

Baca Juga: Pelat Nomor Kendaraan di Indonesia Ganti Warna Dasar, dari Hitam Menjadi Putih, Ini Alasan Polri

Kronologi

Berikut adalah kronologi munculnya Mural 404: Not Found.

Dunia maya dihebohkan dengan munculnya mural atau lukisan dinding mirip Presiden Jokowi yang matanya tertutup kain merah bertuliskan "404: Not Found".

Pembuat mural tersebut kini sedang berada dalam incaran polisi karena terindikasi menghina simbol negara. Meskipun demikian, beberapa pengamat justru menganggap bahwa mural tersebut merupakan ekspresi seni biasa.

Salah satu narasi yang diperdebatkan di media sosial adalah tulisan "404: Not Found" dalam mural tersebut.

Baca Juga: Resep Smoothie Bowl ala Willgoz, Cocok Untuk Menu Sarapan

Narasi tersebut umum ditemui ketika berselancar di internet. Ketika sebuah alamat yang sebenarnya tidak merujuk pada suatu halaman diketikkan, narasi "404: Not Found" pun akan muncul.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya halaman yang dituju tidak pernah ada sebelumnya.

Namun, tulisan "404: Not Found" ternyata memiliki sejarah yang lebih panjang lagi.

Baca Juga: Tak Muncul di Kartu Ujian? Inilah Kejelasan Jadwal Pelaksanaan Tes SKD CPNS dan Seleksi Kompetensi PPPK 2021

Mantan Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo, berkomentar mengenai hal itu.

Di akun Twitter, @KRMTRoySuryo2, yang dilihat portalpekalongan.com Jumat 20 agustus 2021, Roy mengungkapkan tulisan "404: Not Found" awalnya berasal dari sebuah organisasi bernama Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire (CERN).

Organisasi tersebut merupakan organisasi riset pengembang teknologi nuklir di Eropa.

Baca Juga: VIRAL! Video Terdakwa Hoaks Covid-19 Serang Majelis Hakim PN Banyuwangi, usai Vonis 3 Tahun Dijatuhkan

Roy mengatakan bahwa di dalam gedung organisasi tersebut ada sebuah ruang bernama 404.

Namun, ruang ini sebenarnya tidak pernah ada.

"Jadilah mitos kalau file dicari tidak ketemu-temu, maka ditulis 404:Not Found," ungkap Roy Suryo seperti dikutip dari akun Twitternya, @KRMTRoySuryo2 20 Agustus 2021***

Editor: Ali A

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x