"Hal itu sepertinya sepele, sehingga kebanyakan orang mengabaikannya. Padahal itu sangat penting. Coba sesuaikan ukuran fotonya, pasti akan langsung dapat jawaban," tutur Gunadi, warga Kabupaten Kendal, yang mengaku punya pengalaman serupa.
Saat mendapat kendala seperti itu, laki-laki yang sehari-hari menggunakan kendaraan Isuzu Panther itu mengaku panik.
"Ya paniklah, kalau harus nunggu 14 hari, nggak bisa ke mana-mana sama keluarga," ujar karyawan swasta tersebut.
Namun setelah tanya sana-sini, dia pun mendapatkan jawaban yang pada intinya, data yang diunggah harus sesuai persis dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam aplikasi.
Selain itu, lanjutnya, ada lagi kendala yang dia temui yang menurutnya juga bakal banyak ditemui orang lain, yaitu soal data kendaraan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Kota Batik yang Paling Hits dan Tak Kalah Menarik, Buat Liburan Terasa Asik
Gunadi mengatakan, data kendaraan, terutama soal kapasitas mesin, harus ditulis sama persis dengan yang tertera di STNK.
"Panther saya itu kan mesin 2500 cc. Saat daftar saya isikan 2500 cc, tapi ternyata salah. Aplikasi manjawab data yang saya isikan tidak sesuai dengan data STNK. Barulah saya cek, oalah ternyata data di STNK itu 2499 cc. Setelah saya ubah sesuai dengan STNK, lancar deh. dalam hitungan detik langsung dapat jawaban. Dan sekarang saya sudah dapatkan QR Code. Alhamdulillah, lega," ujar Ganadi sambil tertawa.
Saat membeli BBM subsidi, tinggal tunjukkan QR Code tersebut, bisa dengan ponsel, bisa juga dicetak di kertas. Selanjutnya petugas SPBU akan memindai QR Code tersebut. ***