Sejarah Mengapa Tanggal 28 Oktober Diperingati Jadi Hari Sumpah Pemuda, Beserta Teks Sumpah Pemuda

- 27 Oktober 2023, 13:54 WIB
Ilustrasi gambar sumpah pemuda 28 Oktober
Ilustrasi gambar sumpah pemuda 28 Oktober /tangkap layar

PORTALPEKALONGAN.COM - Sejarah alasan mengapa pada tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari sumpah pemuda di Indonesia di gagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) pada penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua yaitu tanggal 27-28 Oktober 1928.

Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) berasal dari sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi Indonesia. Kongres pemuda kedua ini menghasilkan keputusan yang sering kita kenal dengan teks sumpah pemuda.

Dilansir oleh content creator PortalPekalongan.com yaitu Yulisfia Pebrilian dari kemdikbud.go.id. Sebelum kongres digelar, para pemuda mengadakan pertemuan pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Pada pertemuan itu para pemuda membahas tentang pembentukan panitia, susunan acara kongres, waktu, tempat, dan biaya.

Baca Juga: Cacar Monyet: Penularan, Gejala, dan Pencegahannya!

Pertemuan itu juga menghasilkan kesepakatan bahwa Kongres Pemuda Kedua akan diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi, yaitu gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106). Seluruh biaya kongres pemuda kedua akan ditanggung oleh organisasi-organisasi yang menghadiri kongres serta sumbangan sukarela. Selain itu, pertemuan itu menyepakati pembentukan kepanitiaan kongres dengan susunan sebagai berikut:

  • Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
  • Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
  • Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I: Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond)

Baca Juga: 20 Contoh Soal Sumatif Beserta Kunci Jawaban Bahasa Inggris kelas 1 SD Kurmer Unit 6: My Garden is Colorful!

  • Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III: R.C.L. Sendoek (Jong Celebes)
  • Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
  • Pembantu V: Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

RAPAT PERTAMA, GEDUNG KATHOLIEKE JONGENLINGEN BOND

“Perceraiberaian itu wajiblah diperangi, agar kita bisa bersatu” (Sambutan Sugondo Djojopuspto dalam pembukaan kongres)

Rapat pertama, malam hari Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Ketua Kongres, Sugondo Djojopuspito, memberi sambutan. Ia berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x