Network
PORTALPEKALONGAN.COM – Penggunaan AI tentunya bukanlah hal yang tabu lagi di masa dengan teknologi serba canggih ini. Tidak ayal juga dalam dunia pendidikan, salah satu AI yang digunakan adalah ChatGPT.
Sebagaimana diketahui bahwa ChatGPT merupakan salah satu bahasa AI yang dikembangkan oleh Open AI untuk percakapan interakti yang bisa memberikan respon pada input teks seperti manusia.
Namun, penggunaan ChatGPT di ranah dunia pendidikan malah menuai pro dan kontra. Hal tersebut diungkapkan oleh Daviq Rizal, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris, UIN Walisongo Semarang.
“Memang kita akui bahwa ChatGPT dapat memberikan respon yang koheren dan relevan secara kontekstual dari data teks internet yang luas. Akan tetapi, ia dapat menghasilkan respon yang tidak akurat atau bahkan salah. Oleh karena itu, penggunaan artificial intelligence seperti ChatGPT menuai pro dan kontra,”ujar Daviq.
Daviq menjelaskan juga ada beberapa kekhawatiran penggunaan ChatGPT dalam ranah pendidikan, yakni terkait etika penulisan yang menyalahgunakan ChatGPT untuk menulis artikel jurnal, jawaban ujian esai, ataupun laporan projek.
Dosen yang juga mahasiswa S3 Ilmpu Pendidika Bahasa di Universitas Negeri Semarang ini mengibaratkan ChatGPT sebagai mata pisau. Yangmana pisau memiliki dua sisi, pertama apabila digunakan dalam hal baik seperti memasak maka akan menghasilkan berbagai jenis hidangan.
Sedangkan sisi buruknya seperti untuk membunh ataupun melukai orang. Jadi tergantung bagaimana penggunaannya.
Begitu pula dengan penggunaan AI, seperti halnya ChatGPT yang bisa digunakan dengan baik atau buruk.
