Dosen Praktisi Vokasi Undip Terapkan Pembelajaran Teaching Factory Termodifikasi untuk Lulusan Berkelas

- 1 Maret 2024, 14:10 WIB
Dosen Praktisi Vokasi Undip Terapkan Pembelajaran Teaching Factory Termodifikasi untuk Lulusan Berkelas
Dosen Praktisi Vokasi Undip Terapkan Pembelajaran Teaching Factory Termodifikasi untuk Lulusan Berkelas /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - SEMARANG - Dinamika industri milenial sangat menuntut lulusan yang Perform baik mental maupun fisik. Untuk itu Pendidikan Perguruan Tinggi terus berinovasi dan meningkatkan kreativitas sesuai kebutuhan industri.

Begitu juga dengan Pendidikan vokasi khususnya Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) harus beradaptasi bergerak cepat menyesuaikan diri dengan tantangan dan kebutuhan dunia kerja masa kini maupun di masa depan.

Ketua Program Studi TRKI, Mohamad Endy Yulianto, S.T., M.T, menyatakan bahwa prodi telah menyiapkan SDM terampil dan kompeten di bidangnya melalui Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi. Penerapan Program Revitalisasi meliputi: dual system, teaching factory, retooling (retraining), praktisi industri dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP).

Baca Juga: Hari Ini! Dapatkan Saldo DANA 100 Ribu Rupiah Tanpa Biaya Apapun

Bahkan beberapa mahasiswa TRKI yang belum lulus, dengan berbekal transkip nilai selama 7 semester dan sertifikasi kompetensi telah dipinang diberbagai perusahaan, seperti: industry Eternal Tsingshan Group sebagai MT (Rifnaldi Sadik, Faizal Pambayun); PT Jaya Trade Indonesia untuk posisi Business Development (Salsabila); PT Sutindo Chemical Indonesia Surabaya, Staff Research and Development (Tesalonika Sitepu); PT Hailiang Nova Material Indonesia - QC Trainee (Rhida Amalia Dewi Firdausi); dan PT LBM New Energy Indonesia - QC Specialist (Desy Sonia Putri, Era Aristanto, Muhammad Zaki Riadhus Shalihin, Septi Enjelina Sitio). “Saat ini ada 4 alumni yang bekerja di PT LBM New Energy Indonesia dan 1 alumni PT Hailiang Nova Material Indonesia sedang mengikuti Training di China selama 3 bulan,” ujar Endy.

Endy menjelaskan bahwa semua ini tidak terlepas dengan metode pembelajaran dengan system kolaborasi praktisi industry, yaitu mahasiswa mereplikasi praktek di miniplant untuk meningkatkan Skill. Dosen-dosen praktisi industri di Prodi TRKI memiliki pengalaman bekerja di perusahaan multinational dalam negeri dan luar negeri seperti Dr. Novi Hery Yono (PPSDM Migas – Cepu); Ir. Jahnawi Tri Wasisto, MM., MBA. (Ex Vice President ENI Indonesia dan Ex GM Petrochemical di Qatar); Tjoek Oedowo, ST., MH. (Dirut PT Wealthindo Putrapramesti Perkasa); dan Dr. Ria Desiriani, S.T., M.T.

Baca Juga: Game Triple Tile: Mengasah Otak Sambil Mengisi Saldo DANA!

Ir. Jahnawi Tri Wasisto, MM., MBA yang juga Dirut PT. Elno Tech Mubarac biasa disapa Jahnawi menyampaikan Pendidikan vokasi memiliki peran penting dan prospektif sebagai solusi menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja terampil dan kompeten. Untuk menyonsong indonesia menjadi negara maju, harus menjadi negara industri dengan hilirisasi di berbagai sektor, dan sekolah vokasi berperan sebagai kunci utamanya. Oleh karenanya kolaborasi dengan praktisi industri yang memiliki kemampuan leadership seperti industri fosil, energi terbaharukan, industri kimia, petrokimia dan sektor energi sangatlah diperlukan untuk menjawab tantangan terkini.

Jahnawi yang merupakan pakar Industri Petrochemical menambahkan sistem pembelajaran vokasional yang dikembangkan dalam menyongsong Cybergogy, yaitu aktif mentautkan kreativitas melalui web 4.0; berkomunikasi; berkolaborasi dalam Cyber, self regulated, ownership, generative; Inspirator; dan manusia bermakna. Oleh karenanya perkuliahan dengan dosen praktisi seperti mata kuliah perancangan pabrik kimia, dengan cara mengenalkan secara dini pekerjaan sebagai process enginneering designer di process industry kimia dan mengenalkan common engineering deliverable result atau outcome. Harapannya ketika diterima bekerja bisa langsung tune in dan bisa langsung bekerja sesuai kebutuhan perusahaan.

Baca Juga: Gerakan Burpee: Cara Efektif untuk Mengecilkan Perut Buncit

“Mahasiswa juga dilatih meningkatkan kemampuan dalam mamahami konsep dasar perancangan pabrik kimia, menghitung neraca massa dan energi, menyusun diagram alir proses yang menghubungkan antar alat dilengkapi instrumentasi dan pengendalian. Selain itu juga dilatih untuk melakukan efektivitas dan optimalisasi proses dengan mempertimbangan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (HSE) tanpa mengabaikan aspek kelayakan secara teknis dan ekonomi (Technical and Cost Aspect),” jelas Jahnawi.

Jahnawi mengatakan sebagai lulusan terampil dengan keahlian khusus mampu mengoperasikan, mengawasi, memimpin/managerial team suatu kegiatan usaha di industri hulu dan hilir dengan mengunakan process control system untuk aspek keselamatan, effisiensi dan ekonomi. Keahlian khusus dalam mendesain, mereview dan mengontrol suatu kegiatan engineering di industri. membuat kebijaksanaan, pengawasan dan control suatu kegiatan industry. Sebagai lulusan terampil dan harus mempunyai keahlian khusus yang akan berperan sebagai techno –entrepuner yang akan mengunakan technology tepat guna di bidang industri kimia.***

Editor: Ali A

Sumber: Humas Undip


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah