Ratusan Orang Antre di Halaman GRIS Semarang Menunggu Ida Dayak, Namun Ini yang Mereka Dapatkan

8 Mei 2023, 12:53 WIB
Ratusan orang terlantar di depan gerbang GRIS Searang yang digerendel, akibat mendengar kabar bahwa ahli pengobaran alternatif Ida Dayak berada di Semarang /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - SEMARANG - Kabar pengobatan alterlatif Ida Dayak yang akan dilaksanakan di bekas gedung Gelanggang Rekreasi Semarang atau GRIS di Jl Pemuda (dulu Jl Bojong Semarang), ternyata hoax.

Video yang diunggah netizen di medsos menyebutkan bahwa kabar ada pengobatan alternatif Ibu Ida Dayak di GRIS Jl Pemuda Semarang ternyata hoax.

"Kabar pengobatan Ibu Ida Dayak di GRIS ternyata belum pasti. Ki, wong sak mene akeh pada ngantre. Bahkan, dalane sampai macet," begitu narasi seorang pemuda yang mengunggah video ke medsos tentang kondisi orang-orang yang sudah antre di dean pintu gerbang bekas gedung GRIS yang digembok.

Baca Juga: Masih Kekurangan Pemain Asing, PSIS Semarang Tunggu Regulasi PSSI

Dalam video berdurasi 16 detik itu juga terlihat banyak orang yang menunggu kedatangan Ibu Ida Dayak di depan bekas Gedung GRIS Semarang.

Bahkan, di depan pintu gerbang GRIS sudah ada tulisan yang berbunyi: "Pengobatan Ida Dayak di GRIS HOAX alias Tidak Ada"

Pengumuman yang ditempel di gerbang GRIS: Pengobatan Ida Dayak di GRIS Semarang adalah hoax

Beberapa waktu lalu redaksi Portal Pekalongan juga mendapat pesan WA dari seseorang asal Pati yang mengonfirmasi kebenaran berita pengobatan alternatif Ida Dayak di Semarang.

"Maaf, apakah benar ini pendaftaran praktik Ibu Ida Dayak? Saya mau daftar praktik Ibu Ida Dayak di Semarang, Pak. Cara daftar Ibu Ida Dayak yang di Semarang, bagaimana ya Pak?"

Redaksi portal pekalongan kemudian menjelaskan kepada orang bernama Fandi yang mengaku dari Pati, bahwa portal pekalongan tidak ada hubungannya dengan pengobatan Ibu Ida Dayak. Namun Fandi tetap berharap agar jika ada informasi mengenai pengobatan Ida ayak di Semarang agar diberitahu.

Baca Juga: Kemenag Sebut Indonesia Dapat 8 Ribu Tambahan Kuota Haji, Sudah Masuk dalam e-Hajj

"Saya minta tolong Pak. Nanti kalau sudah tahu alamatnya Ibu Ida Dayak praktik di Semarang sebelah mana Pak?"

Apa Itu GRIS?

Orang Semarang, utamanya generasi baby boomers tentu tau GRIS (Gedung Rakyat Indonesia Semarang). GRIS adalah salah satu gedung bioskop yang paling eksis di Semarang kala itu.

Namun, 14 tahun lalu bangunan bersejarah itu dirobohkan. Berganti gedung modern 13 lantai bernama Mal Paragon. GRIS berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka.

Gedung ini berada di kawasan Bojong (sekarang Jalan Pemuda Semarang). Meski sudah menjadi pusat perbelanjaan modern, namun kenangan GRIS masih ada.

Baca Juga: Jadwal Final Voli Putra SEA Games 2023 Indonesia vs Kamboja, Live MNCTV

Warga Kampung Sekayu RT 2 RW 1 Kecamatan Semarang Tengah banyak yang ingat sejarah GRIS.

"Konon, waktu itu, Kota Semarang menjadi pusat peradaban," kata Hre, warga setempat.

Lalu lintas komoditas palawija masuk via Pelabuhan Tanjung Emas. Mereka itu para pedagang dari Portugis, Cina, India, dan lainnya.

Maklum, Pelabuhan Tanjung Emas menjadi pelabuhan paling ramai di Pulau Jawa kala itu.

GRIS dulunya adalah gedung Harmoni Belanda (Societeit Harmonie). Bangunan ini, digunakan sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Belanda.

Baca Juga: Pemkot Tangsel Bantu Proses Administrasi Hingga Kepulangan Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Wisata Guci Tegal

Orang pribumi membeli GRIS untuk dijadikan sebagai gedung bioskop. Dibentuklah panitia Fond GRIS. GRIS ini dulu diurus oleh yayasan, disampingnya juga ada gedung wayang orang yang bernama Ngesti Pandowo.

Pementasan bioskop dibagi tiga sesi, dimulai pukul 17.00 hingga pukul 23.00. Tahun 1950 hingga 1970 adalah masa kejayaan GRIS. Pemutaran film tidak hanya lokal tapi juga film barat.

Selain sebagai gedung bioskop, GRIS biasa digunakan untuk acara resepsi, perpustakaan rakyat, dan kampus akademi Bahasa.

Gedung GRIS dan Ngesti Pandowo berdampingan. Ngesti Pandowo juga telah melahirkan artis-artis terkenal seperti Tukul Arwana.

Baca Juga: Kemuning Sky Hils Karanganyar: Pilihan Tepat Melepas Penat, Ada Jembatan Kaca Terpanjang Se Jawa Tengah Looh!

Setiap hari pasti akan ada pertunjukan wayang orang di GRIS. Namun pada tahun 1970-an, GRIS mulai sepi pengunjung. Peradaban semakin maju. Orang-orang yang biasanya main di theater mulai meninggalkan Semarang. Tahun 2008 GRIS dibongkar dan dibangun Mal Paragon. Ngesti Pandowo dipindah ke Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).***

Editor: Ali A

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler