Perempuan Harus Aktif dan Berdaya Ekonomi, Kartini Era 2022 Berjuang Melawan Pandemi

- 22 April 2022, 06:33 WIB
Ketua PWI Jateng Amir Machmud menyerahkan kenang-kenangan kepada Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab yang disapa Mbak Ita dalam Sarasehan Peringatan Hari Kartini 2022 bertajuk 'Perempuan Bangkit di Masa Pandemi' di Gedung Pers, Kota Semarang, Kamis (21/4).
Ketua PWI Jateng Amir Machmud menyerahkan kenang-kenangan kepada Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab yang disapa Mbak Ita dalam Sarasehan Peringatan Hari Kartini 2022 bertajuk 'Perempuan Bangkit di Masa Pandemi' di Gedung Pers, Kota Semarang, Kamis (21/4). /Farkhah Nofianto/

PORTAL PEKALONGAN – Pandemi belum berakhir dan harus terus berjuang jangan menyerah dengan keadaan.

Perempuan di masa pandemi pun harus semangat, terus berkarya meski dalam keterbatasan.

Perempuan harus aktif dan berdaya ekonomi di masa pandemi, bangkit dengan semangat perjuangan RA Kartini, berjuang melawan pandemi.

Perempuan harus aktif dan berdaya ekonomi di masa pandemi, Kartini Era 2022 berjuang melawan pandemi adalah harga mati.

Baca Juga: Mainkan! Kuis Game Online Hari Bumi 2022 , Meriahkan Spesial Momentum Hari Ini

Perempuan di masa kini harus selalu menyalakan spirit RA Kartini yaitu perempuan tangguh dan aktif, diantaranya menjadi berdaya ekonomi dan pengatur keuangan keluarga.

Kestabilan ekonomi keluarga, apalagi adanya tantangan pandemi Covid-19, sangat berpengaruh pada keharmonisan antara orangtua dan anak.

Hal tersebut disampaikan Anggota Pokja I Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Isti Ilma Patriani yang mewakili Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo dan Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab yang disapa Mbak Ita yang menjadi narasumber dalam Sarasehan Peringatan Hari Kartini 2022 bertajuk 'Perempuan Bangkit di Masa Pandemi' di Gedung Pers, Kota Semarang, Kamis (21/4).


''Pandemi bukan hanya menciptakan kesadaran pada pentingya protokol kesehatan dan kemampuan berteknologi IT, tapi memberikan dampak negatif, salah satunya kehilangan pekerjaan dan kondisi mental perempuan,'' tandas Isti.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah