Perempuan Harus Aktif dan Berdaya Ekonomi, Kartini Era 2022 Berjuang Melawan Pandemi

- 22 April 2022, 06:33 WIB
Ketua PWI Jateng Amir Machmud menyerahkan kenang-kenangan kepada Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab yang disapa Mbak Ita dalam Sarasehan Peringatan Hari Kartini 2022 bertajuk 'Perempuan Bangkit di Masa Pandemi' di Gedung Pers, Kota Semarang, Kamis (21/4).
Ketua PWI Jateng Amir Machmud menyerahkan kenang-kenangan kepada Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab yang disapa Mbak Ita dalam Sarasehan Peringatan Hari Kartini 2022 bertajuk 'Perempuan Bangkit di Masa Pandemi' di Gedung Pers, Kota Semarang, Kamis (21/4). /Farkhah Nofianto/

Sarasehan yang digagas PWI dan IKWI Jawa Tengah tersebut juga diisi dengan bakti sosial berupa pembagian 750 nasi kotak kepada masyarakat untuk berbuka puasa.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS dan jajarannya, serta Ketua IKWI Umi Amir Machmud. Pada kesempatan itu, Amir menyerahkan buku antologi puisi terbarunya berjudul 'Melihatmu Menyiram Bunga-Bunga'.

Dalam kesempatan tersebut, Isti yang juga Kasi Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jateng tersebut memaparkan bagaimana impitan ekonomi akibat pandemi menggerus mental jernih seseorang.

Baca Juga: Viral! Google Noodle Peringati Hari Bumi 22 April 2022, dengan Kuis Game Onlline Berikut Ini

Psikolog tersebut lalu menggambarkan peristiwa tragis di Brebes dimana seorang ibu tega menggorok tiga anaknya.

Setelah ditelusuri penyebabnya, si ibu sudah tak sanggup lagi mengurusi anak-anaknya akibat tekanan ekonomi, dan ingin anaknya terbebas dari segala penderitaan hidup.


Lalu di Kudus, ada seorang suami begitu sadis membakar istri dan anaknya hingga meninggal. Ujung-ujungnya juga karena persoalan ekonomi, dan menimpa perempuan.

''Ini adalah potret betapa pandemi memberikan dampak luar biasa terhadap kesehatan mental seorang perempuan dan anggota keluarga,'' harapnya.

Kuncinya, kata dia, perempuan itu harus dibahagiakan di rumah. Pasalnya peran dan kontribusi perempuan lebih banyak di rumah sehingga mereka harus bahagia. Selain itu perempuan harus menjadi pengelola keuangan yang hebat.

Baca Juga: Nastar Jeruk, Kue Lebaran Anti Mainstream

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah