Sejarah Klenteng Sam Poo Kong Semarang, Laksamana Cheng Ho Mendarat di Gedung Batu karena Hal Ini

- 11 Mei 2022, 10:28 WIB
/

PORTAL PEKALONGAN - Masyarakat luas mempercayai keberadaan Klenteng Sam Poo Kong Semarang tidak bisa lepas dari perjalanan muhibah Laksamana Cheng Ho atau Zeng He Admiral atau Sam Poo Tay Djien.

Adalah Prof Kong Yuanzhi yang tertarik pada sejarah persahabatan Bangsa Tionghoa dan Bangsa Indonesia, termasuk peristiwa kunjungan Cheng Ho ke Indonesia.

Prof Kong Yuanzhi kuliah di Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Indonesia Universitas Peking dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1964-1965.

Baca Juga: Kode Redeem Epic Treasure 11 Maret 2022, Klaim Diamonds, East Blue Chest, Super Chip

Dia menulis buku "Cheng Ho: Muslim Tionghoa, Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara".

Di buku itu, Prof Kong Yuanzhi memperkenalkan sosok Sang Laksamana yang pernah memimpin armada besar (208 kapal besar dan kecil) melakukan perjalanan muhibah dari Tiongkok ke Afrika dan Asia.

Lalu apa kaitannya dengan Klenteng Sam Poo Kong?

Asal mula nama Gedung Batu ternyata dari sebuah gua yang ada di dalam batu besar.

Di dalam gua batu tersebut ada sebuah altar.

Di atas altar ada patung-patung Sam Po Tay Djien (Laksamana Cheng Ho atau Zheng He Admiral) yang diperuntukkan sebagai tempat sembahyang atau tempat ziarah.

Prf Kong Yuanzhi menjelaskan pada tahun 1416 saat Laksamana Cheng Ho sedang berlayar melewati laut Jawa, seorang juru mudinya yang bernama Wang Jing Hong mendadak sakit keras.

Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire 11 Mei 2022, Klaim Dapatkan Skin Hero, Senjata dan Bundle Permanen

Cheng Ho kemudian memerintahkan armadanya agar membuang sauh di Pantai Simongan, Semarang.

Bahkan, Desa Mangkang, Semarang Barat diperkirakan pernah dijadikan tempat perbaikan salah satu kapal dari armada Cheng Ho, karena itu disebut Mangkang yang konon dalam dialek Hokkian ''Wakang'' yang berarti perahu besar.

Gedung utama Klenteng Sam Poo Kong yang tampak sekarang dibangun pada tahun 2002 dan selesai 2005.

Pada waktu itu, pembina Yayasan, Ir Priambudi Setiakusuma (alm) menjalankan misi pembangunan klenteng.

Di dalam kompleks tempat ibadah Klenteng Sam Poo Kong terdapat beberapa tempat pemujaan yang masing-masing mempunyai arti sendiri.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 Halaman 23: Temukan Ide Pokok dan Kalimat Pendukung Tiap-Tiap Paragraf

1. Tempat Pemujaan Dewa Bumi (Tho Tee Kong)

Di sini para umat mengucapkan terima kasih dan bersyukur karena Dewa Bumi telah memberikan tanah yang subur, panen yang berlimpah, dan kekayaan alam yang beraneka ragam.

2. Tempat Pemujaan Kyai Juru Mudi

Menurut cerita, Wang Jing Hong merupakan juru mudi kapal utama dari armada Cheng Ho.

Wang Ji Hong mendadak sakit keras dan tidak bisa melanjutkan perjalanan bersama armada yang dipimpin Laksamana Cheng Ho.

Wang Ji Hong bersama sejumlah bala tentara kemudian tinggal di wilayah gua batu dan berasimilisasi dengan masyarakat setempat.

Wang Ji Hong meninggal pada usia 87 tahun dan dimakamkan di samping goa Sam Poo Kong.

Makam tersebut kemudian dikenal sebagai Makam Kyai Juru Mudi.

Sebelum meninggal Wang Ji Ho mendirikan altar di dalam Goa Batu tempat tinggalnya dan di atas altar itu ditempatkan patung Laksamana Cheng Ho, sebagai bentuk penghormatan terhadap tuannya.

3. Tempat Pemujaan Klenteng Besar dan Goa Sam Poo Kong

Tempat ini merupakan pusat dari seluruh kegiatan di dalam Kompleks Klenteng Agung Sam Poo Kong.

Pada awalnya tempat ini adalah sebuah goa tempat juru mudi kapal utama Laksamana Cheng Ho yang bernama Wang Ji Hong dirawat dan tinggal bersama sejumlah hulu balang armada Laksamana Cheng Ho.

Saat ini di dalam goa tersebut ada patung Sam Poo Tay Djien dan dua pengawalnya.

Baca Juga: Kode Redeem Ocean Saga Mobile Spesial 11 Mei 2022, Klaim Dapatkan Gallon of Beer, Premium Beer

4. Tempat Pemujaan Mbah Kyai Jangkar

Jangkar besar berukuran tinggi dua meter dan lebar 2 meter ini merupakan lambang yang mewakili betapa besar kapal-kapal dalam armada Laksamana Cheng Ho.

Tempat ini digunakan untuk sembahyang atau semedi.

5. Pohon Rantai

Di dalam klenteng juga terdapat pohon unik yang batangnya menyerupai rantai atau rambut yang kepang.

Konon batang pohon dan dahan yang berbentuk rantai itu digunakan sebagai tambang kapal jika dalam kondisi darurat.

Pohon dan dahan yang mirip rantai itu melilit-lilit di tempat pemujaan Mbah Kyai Jangkar.

Baca Juga: Kode Redeem Ocean Saga Mobile Spesial 11 Mei 2022, Klaim Dapatkan Gallon of Beer, Premium Beer

6. Goa Cheng Ho

Di dalam goa Sam Poo Kong juga terdapar sumber air yang tidak pernah kering meski terjadi kemarau panjang.

Para umat yang datang untuk bersembahyang juga mengambil air dari sumber tersebut. Mereka percaya bahwa sumber air tersebut memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

7 Relief
Relief ini merepakan cerita sejarah perjalanan muhibah armada asa China yang dipimpin Laksamana Cheng Ho terdiri atas 10 diaroma yang saling berkesinambungan.
Cerita dalam relief diabadikan dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris, dan Mandarin.

Tiongkok yang sangat luas wilayahnya, selalu disibukkan oleh urusan perkembangan dalam negeri.

Baca Juga: Bersedia Dilamar Chevra Yolandi, Via Vallen Sampaikan Alasan yang Bikin Sang Kekasih Tercengang Bahagia

Berabad-abad lamanya jalur perdagangan utama terletak pada jalur sutra yang menghubungkan wilayah Tiongkok dengan daerah barat seperti Turkestan, India, dll.

Setelah Dinasti Yuan runtuh, Tiongkok dipimpin Dinasti Ming.

Untuk memulihkan hubungan baik dengan negeri sekelilingnya, Dinasti Ming berusaha mengadakan hubungan dagang dan diplomatik di Benua Asia dan Afrika.

Dinasti Ming mulai memberikan perhatoan dan terhadap usaha perdagangan mekalui jalur laut.

Baca Juga: 20 Soal Penilaian Akhir Tahun PAT 2022 IPS Kelas 7 SMP MTs Dilengkapi Kunci Jawaban

Jalur pelayaran lewat laut yang sebelumnya tidak pernah dikembangkan dan disadari oleh Dinasti sebelumnya, mulai terbuka dan dikembangkan.

Kaisar ketiga Dinasti Ming, yaitu Mong Cheng Zu, telah memindahkan Ibu Kota dari Nan Jing ke Bei Jing serta memilih seorang luar biasa untuk memimpin serangkaian penjelajahan ke laut selatan dan barat. Orang yang terpilih adalah Zheng He (Sam Poo Tay Djien) atau Cheng Ho.***

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah